"Varian rasa pada prinsipnya kami custom, cuma dari permintaan pasar paling banyak itu ada tiga varian."
"Yakni cokelat, vanila, dan stroberi."
"Namun jika ada permintaan di luar itu, bisa saja,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (8/1/2023).
Joko menjual es krim singkong seharga Rp 5 ribu.
Menurutnya, dengan harga tersebut cukup terjangkau untuk semua kalangan.
Baca juga: Tilik Kampung, Cara Bersilaturahmi dengan Warga Salatiga
Dalam sehari Joko membuat es krim 150 hingga 180 cup dan sebagian besar produknya dijual di kafe-kafe sekitar Salatiga.
Mocaf memiliki berbagai macam kelebihan dibandingkan tepung yang lain.
Seperti lebih rendah gluten sehingga sangat baik untuk beberapa orang yang alergi terhadap gluten.
“Mocaf itu gluten low, jadi bagi sebagian orang yang memiliki penyakit, anak-anak berkebutuhan khusus, mereka bisa mengkonsumsinya,” katanya.
Ke depan Joko juga berkeinginan untuk membuat inovasi olahan makanan dari bahan dasar singkong yang lain.
“Tujuannya agar menaikkan nilai produk-produk pertanian saat ini,” ucapnya. (*)
Baca juga: Imbas Cuaca Ekstrem, Dinhub Kota Pekalongan: Perbaikan Kerusakan PJU Bisa 10 Titik Tiap Hari
Baca juga: Wow Tagihan Listrik Ruben Onsu Naik Rp 5 Juta Jadi Rp 60 Juta Tiap Adakan Pesta
Baca juga: Jelang Imlek 2574, Warga Keturunan Tionghoa Kota Tegal Mandikan Patung Para Dewa
Baca juga: Rian Mahendra Dipecat Setelah 19 Tahun Pimpin PO Haryanto: Tak Perlu Jual Harga Diri untuk Jabatan