TRIBUNJATENG.COM, GRESIK - Jajaran Kepolisian Resor Gresik menyelidiki temuan kantong darah di rumah kontrakan MY (42) di kompleks perumahan Grand Verona Regency, Bunder, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur.
MY merupakan terduga pelaku penipuan dengan modus penggandaan uang.
Dia dilaporkan warga Kecamatan Menganti yang merasa tertipu hampir Rp 400 juta.
Baca juga: Janji Gandakan Uang Hingga Rp 3,9 Miliar, Pria Asal Gresik Ditangkap Polisi
Saat itu, MY menjanjikan uang yang disetor oleh korban bakal digandakan.
Laporan itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian dengan mendatangi rumah kontrakan dan mengamankan pelaku MY pada Selasa (10/1/2023) dini hari.
"Tidak hanya uang mainan, petugas di lokasi juga sempat mendapati beberapa kantong stok darah manusia dan ada juga keris. Sudah kami amankan, sementara masih kami lakukan pendalaman lebih lanjut," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023).
Polisi sedang menyelidiki dari mana stok darah yang ditemukan di rumah pelaku.
"Ditemukan ampul darah manusia (stok darah dalam kantong), kurang lebih 23 ampul. Jadi kami lakukan penyelidikan juga," kata Kanit Pidek Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Lutfi Hadi.
"Pendalaman sementara kami, pelaku menggunakan darah itu untuk semacam sesajen yang digunakan pada saat ritual. Jadi dia menggandakan uang melalui memberi makan ke sesajen atau yang disebut jenglot," jelas Lutfi.
Selain itu, polisi juga masih mendalami jumlah uang mainan yang ditemukan di rumah pelaku.
"Setelah mendatangi TKP melakukan penyelidikan, didapat ada uang mainan di setiap bendelnya. Bagian depan dan belakang setiap bendel diberi uang asli, sementara bagian tengah berisi uang mainan," jelas Lutfi.
Polisi juga sedang mendalami jumlah korban dalam kasus penipuan penggandaan uang itu.
Berdasarkan informasi yang diterima pihak kepolisian, warga yang mendatangi rumah kontrakan pelaku berasal dari beberapa daerah yang berdekatan dengan Gresik.
Baca juga: Dilaporkan Persatuan Dukun Indonesia, Pesulap Merah Diperiksa 4 jam dan Dicecar 43 Pertanyaan
Diduga, kegiatan tersebut sudah berlangsung sekitar satu tahun.
Oleh sebab itu, saat ini pihak kepolisian masih melakukan pendalaman lebih lanjut lantaran tidak menutup kemungkinan adanya korban lain dalam aksi penipuan itu.