TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Partai Golkar telah punya keputusan bulat dan final untuk mendukung Ketua Umumnya Airlangga Hartarto menjadi calon presiden dari partai berlambang pohon beringin. Keputusan itu telah diputuskan dalam musyawarah nasional Partai Golkar.
"Keputusan soal capres sudah final, karena itu diumumkan di dalam keputusan musyawarah nasional," kata Ketua DPD Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily, dalam tayangan Kompas TV, Senin (23/1).
Ketua DPP Partai Golkar, Lamhot Sinaga tak mempersoalkan elektabilitas ketua umum partainya Airlangga Hartarto yang masih berada di bawah bakal calon presiden (capres) lain.
Menurut dia, Airlangga yang menjabat Menteri Koordinator Perekonomian RI itu sedang fokus membenahi perekonomian Indonesia.
"Pak Airlangga itu fokus kerja. Jadi tidak seperti orang lain yang sibuk dengan pencitraan. Tren elektabilitasnya juga kalau kita lihat dari waktu ke waktu kan naik," katanya, kepada wartawan, Senin (23/1).
Legislator Komisi VII DPR RI itu menilai, elektabilitas bukanlah sebagai satu-satunya pegangan di pemilu 2024. Lamhot menyebut, hasil survei bisa dilihat usai seluruh calon presiden terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang jatuh pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
"Kalau sudah terdaftar kan ada keterbatasan pilihan, kalau sekarang kan banyak pilihan, maka angkanya tersebar ke mana-mana, dan patut diingat Airlangga tidak punya dosa politik," ujarnya.
Lamhot meyakini elektabilitas Airlangga bakal menanjak naik. Pasalnya, sebagai Menko Perekonomian, Airlangga dinilai telah berbuat banyak agar Indonesia mampu memperlihatkan kinerja yang tetap impresif dan menghindari resesi.
"Kita tahu Pak Airlangga Ketua KPC-PEN. Ini kan buah kinerja dari Menko Perekonomian. Pertumbuhan ekonomi kita bertahan bahkan tumbuh, dan itu diakui nasional dan internasional saat G-20," jelasnya.
Lamhot berpandangan, capres ke depan harus diisi orang yang bisa membawa bangsa keluar dari krisis global yang saat ini mendera.
"Sehingga, investasi masuk, pertumbuhan ekonomi positif, dan lapangan kerja otomastis akan bertambah. Itulah kelebihan Pak Airlangga dibandingkan nama-nama lain," tuturnya.
Selain itu, Lamhot menilai, Airlangga sangat memperhatikan terhadap ekonomi kerakyatan. Satu contohnya dengan menambah alokasi anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga mencapai Rp 128 triliun lebih.
"Kebijakan ini jelas menumbuhkan ekonomi rakyat kecil, yakni tumbuh dan berkembangnnya sektor UMKM. Calon presiden ke depan haruslah yang memahami tantangan ekonomi global, terlebih saat ini krisis global tengah mendera dunia," bebernya. (Tribunnews/Reza Deni)