Sebagian besar memberikan angpao, sedangkan sebagian lain memegang dan mengelus-elus tubuh barongsai itu.
Caesilia mengatakan, acara itu diikuti sebanyak 372 orang murid termasuk karyawan, guru serta sekitar 200 orangtua murid.
Selain merayakan Tahun Baru Imlek 2023, dia menyampaikan bahwa tujuan lain digelarnya acara itu untuk mengajarkan toleransi dan sikap menghargai antar etnis dan umat beragama.
Baca juga: Instagram KPU Pati Diserbu Warganet, Kecewa Karena Ada Nepotisme Hasil Seleksi PPS, Ini Kata Mereka
Baca juga: Nasib Pilu Siti Suaedah ODGJ di Semarang 7 Kali Dihamili Pria Tak Dikenal, Pernah Lahiran di Sungai
“Kami ingin mengajak anak-anak, baik etnis Tionghoa maupun lainnya untuk saling menghargai dan memberikan kesempatan mereka merayakannya bersama-sama,” katanya kepada Tribunjateng.com.
Selain pertunjukan seni, pihak sekolah juga menggandeng warga Ngampin untuk membuat dan memasak serabi khas Ngampin.
Hal yang berbeda, kue serabi tersebut diberi taburan kue keranjang.
“Kue serabi dengan topping kue keranjang menggambarkan dari penggabungan dua budaya dan makanan khas, yaitu dari Jawa dan Tionghoa,” pungkas Caesilia. (*)