“Alhamdulillah tahun 2022 kemarin kemiskinan kita mengalami penurunan 0,3 persen dari 12,39 menjadi 11,53 persen dan kita juga bertekad pak gubernur sesuai dengan RPJMD kita, semoga nanti bisa turun di 10 persen,” papar Arief Rohman.
Pihaknya juga menyambut baik dukungan dan sinergi dari Pemprov dengan Pemkab Blora, salah satunya melalui program bantuan keuangan.
Dimana bantuan keuangan tersebut juga diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan.
“Kami mohon arahannya supaya kemiskinan di Kabupaten Blora dan Rembang ini bisa mengalami penurunan di angka 10 persen,” terang Arief Rohman.
Di kesempatan itu, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kabupaten Blora mengungkapkan, pemkab Blora berkomitmen serius dalam percepatan penurunan stunting, termasuk memperkuat data yang dimiliki.
“Kita TPPS kabupaten dan kecamatan sudah kita bentuk semua, jadi baduta dan balita lima tahun yang kena stunting kita sudah punya semua datanya komplit,” papar Tri Yuli Setyowati.
Banyak intervensi stunting juga dilakukan oleh Blora dengan melibatkan peran berbagai pihak.
“Intervensi sudah banyak kita lakukan, termasuk bapak asuh ini, kepala desa kami wajibkan untuk menjadi bapak asuh,“ pungkas Tri Yuli Setyowati.
Saat di Blora, Gubernur Ganjar juga menyerahkan bantuan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan.
Diantaranya pembangunan unit biogas, pemasangan listrik murah bagi masyarakat tidak mampu, peningkatan kualitas RTLH, pembangunan gedung, bantuan Kartu Jateng Sejahtera, hingga bantuan modal usaha. (kim)