TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.
Hewan ternak yang terkena LSD akan membuat kulit terlihat bentol-bentol seperti cacar air. Virus tersebut bisa menyebabkan penurunan nafsu makan pada hewan hingga kematian.
"Tentu itu menyebabkan kerugian kepada para peternak. Untuk itu kami terus melakukan monitoring dan mengkontrol hewan ternak di Kabupaten Kudus," ucap Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan, Senin (30/10/2023).
Untuk saat ini, pihaknya belum menemukan adanya hewan ternak sapi dan kerbau yang terjangkit oleh LSD di Kabupaten Kudus.
Hanya saja, beberapa waktu lalu ditemukan sembilan ekor kerbau yang diduga terkena gejala LSD.
"Sembilan sampel yakni hewan kerbau telah kami kirimkan untuk dilakukan pemeriksaan. Untuk hasilnya sudah kami terima dan dinyatakan negatif," katanya.
Agus meminta kepada para peternak untuk memperhatikan hewan ternak, apabila terdapat gejala sebaiknya langsung dilakukan pemeriksaan
"Kesehatan kandang perlu dijaga, karena LSD ini ditularkan melalui hewan penghisap darah seperti lalat, ataupun nyamuk," ucapnya. (Rad)
Baca juga: Tim Sparta Polresta Solo Amankan 9 Orang Saat Pesta Miras di Dua Tempat Berbeda
Baca juga: Joss, MTsN 4 Sragen Sabet Lima Medali Emas di Open Tournament Pencak Silat Tingkat Nasional
Baca juga: Marak Berita Kasus Penculikan, Ini Dia Imbuan Polisi Agar Anak Tidak Jadi Korban
Baca juga: BUKAN HOAKS : Incar Bocah SD di Pati, Penculik Iming-Imingi Uang Rp200 Ribu