TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Perum Bulog Cabang Pekalongan menyalurkan beras medium dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 28 ton ke pasar se-eks Karesidenan Pekalongan, Selasa (31/1/2023).
Penyaluran diberikan kepada pengecer di 12 pasar dari Brebes hingga Batang.
Beras medium yang disalurkan Bulog dalam SPHP tersebut, memiliki perbandingan harga yang cukup jauh dengan di pasaran.
Harga di pasaran saat ini Rp 12 ribu per kilogram.
Sementara beras medium Bulog, masyarakat bisa membeli dari pengecer seharga Rp 9.400 per kilogram.
Baca juga: Buka Festival Imlek dan Cap Go Meh 2574 di Trasa, Bupati Tegal: Hapus Diskriminasi Untuk Semua
Pedagang beras di Pasar Pagi Kota Tegal, Fitri (44) sangat terbantu dengan adanya program SPHP yang sudah berlangsung sejak November 2022.
Karena harga beras medium saat ini masih tinggi, Rp 12 ribu per kilogram.
Dia mengatakan, beras medium Bulog yang harganya Rp 9.400 per kilogram atau Rp 47 ribu per 5 kilogram tersebut, juga selalu ludes terjual.
"Banyak yang nyari, yang antre banyak."
"2 hari kami dapat 2 ton, langsung habis hari itu," kata Fitri kepada Tribunjateng.com, Selasa (31/1/2023).
Fitri mengatakan, harga beras saat ini masih mahal karena daerah distributor banyak yang terdampak banjir.
Dia mencontohkan seperti Kabupaten Demak.
Baca juga: Prevalensi Stunting di Kabupaten Tegal Turun, Saat Ini Menduduki Peringkat 14 se-Jawa Tengah
"Alasannya karena panen tidak ada."
"Kabupaten Demak biasanya sudah panen, tapi kebanjiran, jadi pasokannya susah," ujarnya.
Perum Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding mengatakan, SPHP merupakan program Bulog saat masyarakat kesulitan dengan kenaikan harga beras.