Berita Semarang

Cerita di Balik Tembok Klenteng Sam Poo Kong Semarang Abad 18, Sepasang Pengantin Tewas di Gua Batu

Penulis: budi susanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangunan utama di Klenteng Sam Poo Kong, Rabu (1/2/2023).

Perbaikan dilakukan di depan gua dengan mendirikan tempat istirahat dan  bagi masyarakat usai sembahyang.

Kondisi Klenteng Sam Poo Kong pada awal abad 20 tepatnya 1904, nampak semakin elok.

Beberapa titik seperti tempat sembahyang sudah berpagar dan memiliki atap.

Hal itu terdokumentasikan dalam kartu pos bergambar yang dikeluarkan oleh  Van Dorp and Co Semarang-Soerabaja 1904.

Bentuk gapuran Klenteng Sam Poo Kong pada 1920 (koleksi foto KTLV Leiden)

Sementara sebelum kemerdekaan pada 1920, gerbang Klenteng Sam Poo Kong hingga tempat untuk jangkar juru mudi dibenahi lebih baik.

Kondisi tersebut termuat dalam koleksi foto lawas KTLV Leiden berjudul Gedong Batoe Temples te Semarang dan Anker Van Djoeroemoedi Dampoe-Awang, Gedong Batoe te Semarang 1920.

Kini, Klenteng Sam Poo Kong berubah pesat tak lagi sama seperti dulu. Bangunan kokoh dan pagar beton mengelilingi lokasi Klenteng Sam Poo Kong.

Bekas gua juga masih dipertahankan oleh pengurus Klenteng Sam Poo Kong, bahkan altar yang ada nampak megah dengan pilar-pilar kuat.

Menurut Ketua Yayasan Klenteng Sam Poo Kong Mulyadi, tak hanya gua, sumber air yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa di abad 18 hingga kini juga masih terjaga.

Ia juga mengakui ada makam muslim hingga masjid di Klenteng Sam Poo Kong.

"Ada tiga bangunan utama di Klenteng Sam Poo, dua bangunan dijaga oleh orang Tionghoa dan satu bangunan dijaga oleh juru kunci," tuturnya.

Juru kunci yang menjaga makam juru mudi sebagai simbol adanya makam mulsim di Klenteng Sam Poo Kong.

Hal itu lantaran juru mudi yang dimakamkan di Klenteng Sam Poo Kong dipercaya sebagai penganut musim dan kejawen.

Hal serupa juga diberlakukan pemerintah Tiongkok di makam Cheng Ho yang ada di Niushoushan, Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu.

"Cheng Ho dimakamkan secara muslim namun di komplek pemakaman Budha terbesar di Tiongkok. Hal tersebut memang unik, namun memang begitu adanya," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini