Berita Salatiga

Ini Cara Educa Studio Salatiga Hadapi Ancaman Resesi Global, Andi Taru: Tetap Bijak Tidak Berlebihan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas karyawan di Kantor Educa Studio Kelurahan Gendongan, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jumat (10/2/2023).

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Beberapa perusahaan startup gulung tikar akibat efek resesi global.

Meskipun banyak yang berguguran, salah satu perusahaan startup di Kota Salatiga masih berdiri yakni Educa Studio.

CEO Educa Studio Salatiga, Andi Taru mengatakan, dampak dari resesi global sebenarnya tidak hanya dialami oleh perusahaan sektor startup.

“Kami melihatnya dari sisi ekonomi pasca pandemi ada penurunan ekonomi sehingga terjadi tidak sesuai prediksi,” kata Andi kepada Tribunjateng.com, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Polwan Polres Salatiga Bagikan Brosur Imbauan Keselamatan Berlalu Lintas

Baca juga: Jelang Haji 2023, Calon Jamaah Haji Asal Salatiga Ikuti Tes Kesehatan

Menurutnya, para investor memilih menahan uangnya untuk berinvestasi sebab kondisi saat ini masih belum dapat ditebak.

Dikatakannya, investasi di sektor startup memang memiliki risiko tinggi.

“Suku bunga naik, ketika suku bunga naik lebih memilih ditaruh di bank, bukan di perusahaan,” paparnya.

Saat ini setelah pandemi, kebiasaan masyarakat sudah kembali seperti semula.

Misalnya rapat secara langsung yang dulunya rapat melalui online.

Andi pun telah mengantisipasi menurunnya bisnis di sektor startup.

Seperti ketika pandemi saat sedang tumbuh pesat, tidak berlebihan menyerap tenaga kerja.

“Kami tetap bijaksana, tidak eksplosif sehingga sampai sekarang masih aman."

"Walaupun ada pertumbuhan dari 12 orang menjadi 78 orang,” ungkapnya.

Baca juga: UKSW Salatiga Angkat Bicara Terkait Mahasiswa Asal Papua yang Kelaparan

Baca juga: Respons Cepat, Pemkot Salatiga Beri Bantuan Mahasiswa UKSW Asal Papua yang Kelaparan

Dirinya juga tidak mengikuti tren startup yang identik dengan gaji terlalu besar dan kehidupan mewah tanpa melihat skill yang sepadan.

“Kami cukup bijaksana dengan hal tersebut, jadi tidak membuat kultur yang seperti umumnya startup."

Halaman
12

Berita Terkini