TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Tahapan menuju Pemilu 2024 sudah berjalan dan memasuki tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih.
Ada cerita di Dukuh Jurang Jero, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Yakni 2 Kepala Keluarga (KK) yang bisa dicoklit dengan harus berjalan kaki menuju rumah tersebut.
Petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) bersama panitia pemungutan suara (PPS) Desa Sidomulyo, perangkat desa setempat, diawasi PKD Sidomulyo juga harus menapaki langkah dengan medan tanah yang becek menuju lokasi.
Ketua PPS Desa Sidomulyo, Subadri mengungkapkan, hanya ada 2 KK yang memang letaknya agak jauh dari permukiman warga.
Baca juga: Sidang Perdana Kasus Solar Ilegal di Blora, Beli 10 Kali Selama 5 Hari, Sempat Dipindah ke Jiken
Baca juga: Bupati Blora Sentil Kades Jepangrejo Soal Pengembangan Potensi Lokal dalam Giat Menanam di HPN 2023
"Karena mereka tidak punya tanah dekat permukiman warga, jadi ya tinggalnya dekat sawah tegalan," ucap Subadri kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/2/2023).
Dirinya bersama rombongan coklit harus menempuh jarak sekira 1 kilometer dengan berjalan kaki menuju lokasi.
"Karena memang menuju rumahnya tidak bisa menggunakan sepeda motor."
"Harus jalan kaki, melewati jalan setapak dan jalannya tanah apalagi hujan menjadi becek," terang Subadri.
Subadri menyebutkan, 2 KK ini terletak di RT 01 RW 06 atas nama Sulastri dan Sugi.
"Mereka masih hubungan darah, yang satu KK itu anaknya yang menemani," ungkap Subadri.
Sementara itu, PKD Sidomulyo, Sobri Fadoli ikut berjalan kaki untuk mengawasi coklit tersebut sesuai aturan.
"Kami tetap ikut mengawasi coklit yang dilakukan pantatlih bersama PPS Sidomulyo."
"Sebab ini termasuk tahapan yang harus diawasi," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/2/2023).
Sobri juga menambahkan, meski harus melewati medan becek dan berjalan kaki, tidak ditemukan pelanggaran dalam coklit ini.