"Rata-rata mereka masih berada di ladang."
"Termasuk pada malam hari tetap verfak dalam rangka melayani pendukung dan bakal calon DPD,” beber Ahmad Solikin.
Pihaknya berharap, hal ini akan berjalan sesuai yang ditentukan dan selesai (tuntas), termasuk dengan Bawaslu.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Blora, Lulus Mariyonan mengatakan, kehadiran Bawaslu dalam verfak itu, tentu memastikan bahwa teman-teman KPU melaksanakan verfak sesuai prosedur dan tatacara yang benar.
“Sesuai jadwal yang ditentukan."
"Sesuai strategi pengawasan Bawaslu ini mengedepankan pencegahan."
"Seperti yang disampaikan KPU, memang ada koordinasi untuk membahas, mengingatkan, dengan prosedur pengawasan kami,” jelas Lulus Mariyonan kepada Tribunjateng.com, Jumat (17/2/2023).
Terkait dengan ketidakhadiran orang yang diverfak, Lulus Mariyonan menerangkan, masih bisa dengan beberapa opsi, namun tidak boleh melewati jadwal tahapan.
Baca juga: Dibiayai Baznas Blora, 84 Mustahik Ikuti Pelatihan Pijat dan Setir Mobil
“Pelaksanaan verfak ini, diatur ada opsi bisa ditemui secara langsung, door to door, bisa dikumpulkan, bisa disiapkan."
"Yang tidak hadir diberi kesempatan bisa video call, pembuatan video, selama masa verfak ini."
"Maka waktu ini dimanfaatkan,” terang Lulus Mariyonan.
Untuk diketahui, penentuan bakal calon anggota DPD Provinsi Jawa Tengah di Blora masih tahap verfak.
Sebelumnya, ada 12 kandidat calon naum 3 lainnya gugur dalam tahap verifikasi administrasi.
Berdasar UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, untuk Jawa Tengah, ada 27.650.178 pemilih.
Jika masuk di atas 15 juta, berarti dukungan minimalnya 5.000 orang.