Sebagian dipasang di lintasan punggungan gunung yang mengarah ke TKP laporan kemunculan macan.
“Kemaren beberapa Ranger Pasukannya Ongkeng (Sapaan Eka Mahendra) yang patroli pulang membawa kamera trap, dan macan tutul ini menampakkan diri atau terekam kamera sebanyak 5 kali Ada yang tutul dan ada yang kumbang," kata Eka.
Hanya saja, kata Solihin, pihaknya belum mengidentifikasi pola totolnya terkait apakah mereka dari individu yang sama atau bukan.
Namun dari empat kali terekam, beberapa mempunyai pola totol yang berbeda.
Solihin mengungkapkan, tidak hanya macan tutul jawa atau Panthera pardus melas saja yang terekam oleh kamera jebak.
Kamera ini juga merekam adanya burung hantu (Tyto alba), musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus), trenggiling (Manis javanica), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis).
Menyikapi keresahan warga atas munculnya macan tutul di perkampungan, Solihin mengimbau warga tidak perlu takut atau sampai memburu macan tutul tersebut.
Menurut Solihin, karakter macan tutul cenderung menghindari manusia.
Jika melihat kemunculan macan tutul, cukup membuat bunyi-bunyian, memukul kentongan, panci, atau penggorengan yang berisik, macan akan menyingkir.
Biasanya, kata Solihin, macan tersebut hanya memantau atau dari pejantan tua yang terusir dari teritorialnya, atau induk yang mengajari anaknya berburu.
"Jadi supaya anaknya berlatih berburu, kadang mereka menjadikan ternak yang lemah sebagai obyek latihan.
Kalau ada ternak yang diambil macan nanti akan diganti, tidak perlu balas dendam," ungkap Solihin. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Macan Tutul Turun ke Perkampungan di Karawang Usai Meong Congkok Ditangkap Warga"
Baca juga: Terekam Kamera BKSDA Jateng: Kawanan Macan Tutul di Gunung Muria Itu Memang Ada