Surya juga menjelaskan, dari cerita korban, terduga pelaku juga sempat memasukkan tangannya ke alat kelamin korban.
Dari dugaan itu, pihak korban kemudian melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.
“Hasil visum, selaput kelamin korban luka akibat mengalami gesekan atau dorongan dari tangan pelaku,” imbuh dia.
Surya menjelaskan, korban mengalami trauma dan tidak mau kembali lagi ke pondok pesantren tersebut.
Bahkan, menurut dia, setelah kejadian pelecehan itu, korban diminta untuk tidak menceritakan ke siapapun dan diberi uang tutup mulut oleh terduga pelaku.
“Korban juga sempat dikasih uang kurang lebih Rp 250 ribu.
Dugaan saya, ada korban lain, karena banyak juga pelajar yang lari dari ponpes tersebut,” ujar dia. (*)