"Proses pemilihan bersifat real count sehingga proses sangat singkat, terbuka, dan langsung bisa dilihat hasilnya," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (2/3/2023).
Dia memastikan sulit sekali kecurangan terjadi dalam proses pemilihan tersebut lantaran pemilihan dilakukan dengan berbasis IT.
Pemilih diwajibkan pula masuk ke area pemilihan dengan pakai kartu khusus yang bisa digunakan hanya sekali.
"Baru kali ini (Musywil) bersifat real count, dulu manual, sekarang IT semua yang kami adopsi dari Muktamar PP Muhammadiyah," jelasnya.
Bahkan, Wahyudi mengklaim, sistem pemilihan Musywil PWM Jateng justru sangat cocok dengan dasar negara UUD 1945 dan sila keempat Pancasila.
"Model pemilihan Muhammadiyah sudah mencakup semuanya tidak hanya ada pemilihan tetapi ada musyawarah," bebernya. (*)
Baca juga: Support APBD Desa Wisata Masuk Pembahasan Pansus III DPRD Kudus, Karena Ada Harapan Ini
Baca juga: Peresmian Bangsal Pasca Panen Hortikultura, Siapkan Kecamatan Lumbir Jadi Sentra Pisang di Banyumas
Baca juga: Ini Update Penanganan Detour Juwana 1A pada 1 Maret 2023
Baca juga: Kejati Jateng Kembali Tetapkan Empat Tersangka Korupsi Kredit Fiktif Bank BJB Cabang Semarang