Berikutnya Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang. Selanjutnya Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Terkait pengungsian, Yulianto belum menerima adanya laporan warga yang mengungsi di wilayah yang terdampak abu vulkanik tersebut.
Yulianto menjelaskan bahwa pihaknya bersama BPPTKG akan memberikan rekomendasi kepada warga sekitar untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran beserta abu vulkanik berkembang dalam beberapa event dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer.
"Ini kan baru terpantau satu kali event. Terjadi 5-6 kali guguran. Kalau cakupannya terus berkembang dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer maka besar kemungkinan akan ada rekomendasi kepada warga agar mengungsi," jelas Yulianto.
Hasil monitoring lapangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, belum ada laporan mengenai dampak signifikan maupun adanya korban jiwa.
Situasi dan kondisi masih aman terkendali. Hasil laporan dan monitoring lanjutan akan diperbarui secara berkala.
Baca juga: 3 Pemain PSIS Semarang Ikut Seleksi Timnas U22 Indonesia, Ini Pesan Yoyok Sukawi
Baca juga: Tergiur Tempat Usaha Bakal Laris Selepas Tabur Garam, Warga Semarang Kena Tipu
Sejarah Letusan Merapi
Berikut sejarah letusan Gunung Merapi yang erupsi lagi siang ini Sabtu 11 Maret 2023.
Gunung Merapi adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan jajaran gunung api teraktif di Indonesia.
Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak 2004.
Gunung Merapi memiliki potensi kebencanaan yang tinggi.
Pasalnya Gunung Merapi telah mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali.
Apalagi kawasan Gunung Merapi dikelilingi oleh permukiman yang padat.
Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1.700 meter dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak.
Melansir akun Twitter TRC BPBD DIY, Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.12.