Ramadan 2023

6.400 Pelajar Ramaikan Karnaval Budaya Dugder 2023, Jadi Rangkaian Sambut Ramadan di Semarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pelajar ikut serta memeriahkan Karnaval Budaya Dugder 2023 di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Senin (20/3/2023).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - 6.400 siswa di Kota Semarang mengikuti Karnaval Budaya Dugder 2023, di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Senin (20/3/2023).

Rute yang ditempuh yakni mulai dari Lapangan Pancasila Simpanglima, Jalan Pahlawan, hingga Taman Indonesia Kaya. 

Peserta menampilkan berbagai macam budaya mulai dari marching band, tokoh wayang, tokoh agama, warak ngendok, dan manggar yang menjadi ciri khas menyambut Ramadan. 

Karnaval ini merupakan rangkaian Dugderan menyambut Ramadan.

Baca juga: DUH GUSTI! Sedang Pasang Tenda Berduka, Warga Bawen Semarang Dikejar Gerombolan Remaja Bersajam

Baca juga: BREAKING NEWS, Kecelakaan Beruntun di Dekat Cimory Semarang, Kaki Pemotor Terjepit Truk Trailer

Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, dugderan tidak hanya diagendakan untuk orang dewasa yang biasanya digelar di Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Semarang.

Pemkot Semarang bersama Masjid Baiturrahman Semarang menggelar Karnaval Budaya Dugder Semarang melibatkan siswa.

Menurutnya, bukan hanya orang dewasa yang mempersiapkan diri menyambut Ramadan, namun juga anak-anak.

"Anak-anak harus menyiapkan diri belajar berpuasa," ujar Iswar kepada Tribunjateng.com, Senin (20/3/2023).

Sebelumnya, kata Iswar, acara ini hanya diikuti beberapa sekolah.

Namun, tahun ini digelar lebih meriah.

Para pelajar ikut serta memeriahkan Karnaval Budaya Dugder 2023 di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Senin (20/3/2023). (TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN)

Dia berharap, kegiatan ini bisa menjadi kegiatan rutin tahunan sekaligus bisa lebih meriah tahun berikutnya.

Kegiatan ini menunjukan keberagaman masyarakat Kota Semarang ditandai dengan adanya warak ngendok.

Selain menunjukan keberagaman Kota Lunpia, kegiatan ini juga menjadi daya ungkit wisata yang bisa turut memulihkan kondisi perekonomian ibu kota Jawa Tengah.

"Sesuai tema simpul kekuatan kemajemukan budaya menuju pemulihan ekonomi," ucapnya. (*)

Baca juga: Sosok Fitri, Disabilitas Sukoharjo Yang Diduga Korban Penganiayaan Bikin Sedih Bupati Etik

Baca juga: 15 Pemotor Diciduk Polisi, Biang Kerok Suara Bising di Juwana Pati

Baca juga: Akademisi Sebut, Mentalitas Masyarakat Jateng Belum Siap Hadapi Pemilu 2024

Baca juga: Pengendalian Banjir di Gedangan dan Dorang Jepara: Sungai Kali Mati Akan Dinormalisasi

Berita Terkini