Berita Magelang

Korban Sedang Meracik Saat Bahan Mercon 7,5 Kg Meledak di Magelang, 1 Tewas 11 Rumah Rusak

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Jibom Polda Jateng saat melakukan olah tempat kejadian perkara ledakan petasan di sebuah rumah milik tukang batu. Akibat kejadian itu pemilik rumah tewas, tiga luka-luka dan 11 rumah rusak, di Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Minggu (26/3/2023) malam.

TRIBUNJATENG.COM - Sumber ledakan besar dari obat mercon atau petasan yang terjadi di Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (26/3/2023) berasal dari korban yang meninggal dunia.

Total ledakan mercon itu menyebabkan satu orang tewas dan 11 rumah mengalami kerusakan.

Korban saat itu tengah membuat petasan untuk dijual.

Dari hasil penyelidikan dengan dibantu oleh tim Gegana, Inafis, dan Labfor ditemukan bahan peledak berupa senyawa Potasium, Sulfur, dan Alumunium.

Baca juga: Polisi Sita Ribuan Mercon Rentengan di Banyumas Kiriman dari Weleri Kendal

Baca juga: Polresta Pati Tangkap Para Pelaku yang Gelar Balap Liar di JLS saat Ramadan

Ledakan petasan itu diketahui terjadi kurang lebih pada pukul 20.10 WIB, saat tarawih berlangsung.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M, Iqbal Alqudusy.

“Kejadian diduga karena ledakan bahan petasan atau mercon,” ujarnya, dikutip dari Tribunjogja.com.

Berdasarkan keterangan resmi dari Humas Polda Jawa Tengah, satu korban tewas tersebut bernama Mahfud (33) tahun, seorang pekerja tukang batu.

Selain memakan korban jiwa, ledakan petasan tersebut juga mengakibatkan lima rumah mengalami rusak berat, termasuk rumah milik korban tewas Mahfud.

Sedangkan untuk rumah yang mengalami kerusakan ringan ada sebanyak enam rumah.

Iqbal juga menyampaikan, bahwa korban luka ada sebanyak tiga orang dan sudah dirujuk ke RSUD Magelang.

“Korban luka masing-masing; Nurhayah (41), Naela Janur (17), Nailatul (18) dirujuk ke RSUD Magelang.” kata Iqbal.

Sumber Ledakan

Kapolda Jateng, Irjen Pol Achmad Lutfi saat hadir dalam penutupan pelatihan Tim Patroli Presisi Reaksi Cepat (PRC) Polresta Banyumas, Selasa (21/3/2023). (Permata Putra Sejati)

Dikutip dari Tribunjogja.com, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan investigasi terkait ledakan petasan yang terjadi di Dusun Junjungan, Desa Giiriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Ahmad Lutfi menyampaikan sumber ledakan itu berasal dari korban yang meninggal dunia, yakni Mahfud.

"Kami lakukan investigasi terhadap korban yang meninggal. Sehingga benar bahwa korban adalah impact (sumber) daripada ledakan."

"Yang bersangkutan atau korban memesan bahan petasan itu hampir 7,5 kilogram yang jadi sumber ledakan (tadi malam)," ujarnya usai meninjau di lokasi kejadian.

Dari hasil penyelidikan dengan dibantu oleh tim Gegana, Inafis, dan Labfor ditemukan bahan peledak berupa senyawa Potasium, Sulfur, dan Alumunium.

"Dan ini hasil penyelidikan kejadian ini merupakan low explosive (ledakan rendah), karena bahan mercon," ungkap Ahmad Luthfi.

"Kami pastikan itu petasan. Dan, ini ditemukan kantong plastik berisi bubuk mercon. Jadi, final ceknya akan kita rilis lagi," imbuhnya.

Saat ledakan terjadi, Ahmad Luthfi mengatakan bahwa korban sedang membuat petasan yang akan dijual.

Di mana ditemukan juga selongsong atau tempat mercon di lokasi kejadian.

"Korban akan membuat petasan, dia itu meracik, untuk dijual. Karena ditemukan selongsong atau mercon yang belum diisi obat."

"Untuk berapa lama korban membuat mercon masih kami lakukan pengembangan," terang Ahmad Luthfi.

Untuk diketahui, bahan petasan didapatkan korban dari daerah Tegalrejo.

"Untuk bahannya (bahan petasan) didapatkan korban dari daerah Tegalrejo. Itu, didapatkam dari kesaksian daripada saksi," jelas Ahmad Luthfi.

Kesaksian Warga

Salah satu warga setempat, Amin Fahrudin (68) mengaku saat ledakan terjadi, dirinya mendengar suara dentuman yang besar.

"Saat itu saya dan keluarga masih berada di masjid untuk shalat tarawih. Jadi, kejadian masih melaksanakan shalat. Iya, sempat terasa getaran seperti gempa bumi," ucapnya, dikutip dari Tribunjogja.com.

Meskipun mendengar dentuman yang besar, Amin tidak langsung pulang ke rumah tetapi tetap melanjutkan salat tarawih sampai selesai.

Setelah itu, dirinya pun terkejut mendapat rumahnya sudah hancur terkena ledakan.

"Ya, saya dengan keluarga tetap lanjut shalat sampai selesai. Lalu, pulang ke rumah sudah mendapati rumah rusak yaitu bagian depan rumah, atapnya roboh, dinding juga runtuh."

(Tribunnews.com)

Berita Terkini