TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Jawa Tengah, dr Sofyan Budi Raharjo mengatakan, data 2021-2022 menunjukkan bahwa 5 persen dari total penduduk Indonesia mengidap penyakit asma.
Hal serupa juga berlaku di Jawa Tengah dengan gejala sesak napas, batuk lama sampai pada keadaan berat atau parah.
Dia menegaskan, asma tergolong dalam penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Namun, bisa dikontrol agar tidak kambuh dengan langkah-langah yang tepat dan benar.
Baca juga: Umroh Gratis Pemkab Kudus Prioritaskan Warga Taat Ibadah
Karena itu, pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk mengenali lebih dini gejala asma.
Selanjutnya melakukan penanganan yang tepat untuk bisa menekan agar tidak kambuh.
"Asma ini jadi perhatian bersama, di Indonesia angkanya cukup tinggi."
"Warga Indonesia yang menderita asma sekira 5 persen dari total penduduk Indonesia."
"Atau sekira 12 juta orang."
"Kalau di Jawa Tengah sekira 5 juta orang."
"Karena itu harus diwaspadai bersama," terangnya kepada Tribunjateng.com, seusai perayaan Hari Asma Sedunia 2023 di Kabupaten Kudus, Minggu (7/5/2023).
Baca juga: Ratusan Warga Kudus Senam Serentak Untuk Mengatasi Penyakit Asma
Dr Sofyan Budi mengimbau kepada masyarakat yang menderita asma rajin berolahraga ringan, seperti senam dan lari-lari santai.
Tak lupa harus memperhatikan asupan makanan yang bergizi dan pola makan yang teratur.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat, utamanya penderita asma agar memperhatikan riwayat alergi makanan.
Karena disinyalir menjadi salah satu pemicu asma sering kambuh.
"Semakin banyak penduduk, semakin besar pula potensi warga yang mengalami asma."