Berita Jawa Tengah

DPMPTSP Jateng Kenalkan Inovasi Layanan Pena si Johan, Permudah Izin Semua Sektor

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DPMPTSP Jateng memperkenalkan inovasi layanan Pena si Johan.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif.

Upaya itu coba diwujudkan dengan menghadirkan inovasi layanan yang mampu memberikan berbagai kemudahan bagi pelaku usaha untuk berinvestasi di provinsi ini.

Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari mengatakan, salah satu inovasi layanan yang kini dikembangkan yakni Pena si Johan (Pekan Layanan Investasi Joss dan Handal).

Pena si Johan merupakan inovasi dengan mengintegrasikan semua layanan yang ada di DPMPTSP Jateng.

Inovasi Pena si Johan sebelumnya muncul di masa kepemimpinan Ratna Kawuri yang kemudian tetap dilanjutkan oleh Sakina Rosellasari yang per 18 April 2023 dimutasi menjadi Kepala DPMPTSP Jateng.

Baca juga: Cepat & Mudah Legalisasi Dokumen Publik, Kemenkumham Jateng Gelar Sosialisasi Layanan Apostille

Melalui inovasi layanan ini, menurut Sakina, pelaku usaha tidak hanya mendapat pendampingan perizinan.

Tetapi juga pendampingan pelaporan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal), promosi kepeminatan investasi dan layanan pengaduan.

"DPMPTSP Jateng ini membuka selebar-lebarnya terkait informasi investasi, kemudian pelaku usaha juga dapat melakukan investasi di Jawa Tengah dengan mudah."

"Inovasi layanan Pena si Johan ini sebagai upaya kami untuk memberikan layanan publik yang lebih dekat, terbaik, dan tercepat," kata Sakina kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/5/2023).

Disebutkan Sakina lebih lanjut, inovasi Pena si Johan muncul sebagai peningkatan layanan yang telah ada sebelumnya.

DPMPTSP Jateng sebelumnya telah memiliki layanan bernama Sibaya Lemon (Service Izin bagi Nelayan Lewat Mobil Layanan Keliling Secara Online) yang berfokus pada layanan mobile (gerak) dan jemput bola.

Selain itu, ada pula layanan bernama Pacar Binal (Pangkalan Cari Izin untuk Nelayan).

Namun kata dia, layanan tersebut hanya berfokus pada sektor tertentu sehingga perlu untuk terus ditingkatkan.

"Pena si Johan ini lebih komprehensif."

"Artinya, tidak hanya sektor perikanan seperti layanan sebelumnya."

"Namun ini berlaku untuk semua sektor," ujarnya.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Jateng Tekankan Intergritas pada Kepala UPT Pemasyarakatan

Sakina mengungkapkan, Pena si Johan diharapkan menjadi solusi untuk menangani secara tuntas terkait dengan berbagai permasalahan yang dialami pengusaha.

Pelaku usaha dapat berkonsultasi lebih banyak dalam satu tempat dan satu waktu.

Seperti diketahui bahwa berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko berimplikasi kepada pelaku usaha yang masih belum memahami mekanisme perizinan berusaha melalui Sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA).

Hal ini disebabkan karena kekurangpahaman terhadap perubahan regulasi yang ada serta keterbatasan penguasaan Teknologi Informasi (TI).

Di sisi lain masyarakat kurang terinformasi kepada siapa mereka harus bertanya.

"Jadi, melalui Pena si Johan ini ada satu pekan layanan."

"Kami jemput bola tentunya dengan kolaborasi dan koordinasi dengan teman-teman kabupaten/kota," ujarnya.

Inovasi Pena si Johan telah digagas sejak 2021 dan mulai intens diimplementasikan pada 2023 setelah melalui berbagai kajian.

Pada Triwulan I Tahun 2023 telah dilaksanakan kegiatan sebanyak 3 kali, yaitu pada 22 Februari 2023 di Purwokerto dengan tema Penjaringan Potensi Kebutuhan Kemitraan Pelaku Usaha Menengah Besar.

Selanjutnya pada 15 dan 21 Maret 2023 di Kota Surakarta, yang dihadiri oleh 92 pelaku usaha PMA/PMDN di lokasi kegiatan dan sekitarnya.

Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari. (Humas Pemprov Jateng)

Disebutkannya, ada beberapa manfaat pelaksanaan kegiatan tersebut.

Yakni meningkatkan animo pelaku usaha/masyarakat dalam melegalitaskan kegiatan usahanya, penyelesaian permasalahan/pengaduan masyarakat.

Tersampaikannya informasi yang dibutuhkan oleh pelaku usaha/masyarakat secara langsung, pelayanan pendampingan perizinan (OSS RBA) pelaku usaha untuk penerbitan NIB dan perizinan berusaha.

Memberikan pendampingan penyampaian LKPM kepada pelaku usaha/masyarakat.

Disamping itu, memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh kemitraan UMK dengan perusahaan besar dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha/masyarakat dari aspek waktu dan biaya karena pelayanan yang bersifat jemput bola.

"Melalui kegiatan tersebut pelaku usaha pastinya memberikan apresiasi karena memberi kemudahan."

"Mereka tidak perlu pergi jauh."

"Kemudian kami juga melakukan pendampingan."

"Kuncinya layanan publik itu banyak pertanyaan kemudian siapa yang menjawab, siapa yang melakukan pendampingan, kemudian sekarang semuanya masuk di sistem."

"Menuju itu pasti adaptasi, tapi jangka waktu pendek ini bisa dikejar dengan komitmen kami memberi layanan terbaik," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa UKSW Salatiga Buat Film “Thesis of Love”, Tayang Perdana di Kanal YouTube Tribun Jateng

Dorong Capaian Target 

Di sisi lain, sebagai tujuan kedepan, adanya kemudahan yang diberikan diharapkan mampu menggenjot target investasi di Jawa Tengah.

Menurut Sakina, pada 2022 realisasi investasi tercapai sebesar Rp 68,41 triliun yang terdiri dari usaha non UMK sebesar Rp 58,89 triliun dan UMK sebesar Rp 9,52 triliun.

Target realisasi investasi pada 2023 ditetapkan sebesar Rp 65,7 triliun.

"Untuk mencapai target ini, sinergitas penting baik dengan pemerintah pusat, kabupaten/kota, dengan juga pelaku usaha," sebutnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/5/2023).

Sementara itu, Sakina menambahkan, realisasi pada Triwulan I Tahun 2023 tercapai Rp 16,59 triliun, yang terdiri dari Rp 12,79 triliun pelaku usaha yang wajib LKPM dan Rp 3,80 dari pelaku usaha non LKPM.

Ia optimistis target tahun ini bisa tercapai terlebih dengan berbagai kemudahan yang diberikan.

"Pelaku usaha sekarang banyak yang melirik Jawa Tengah."

"Ada perusahaan relokasi dan sebagainya."

"Kami juga menerima rombongan tamu Vietnam dan Hongkong usaha sektor manufacturing mainan anak-anak akan mendirikan perusahaan baru ke Jawa Tengah."

"Mereka kunjungan ke beberapa lokasi Kawasan Industri Kendal (KIK) dan di beberapa kabupaten/kota," imbuhnya. (*)

Baca juga: Pemkab Jepara Targetkan 2 Tahun Lagi Tak Ada Tambak Udang di Karimunjawa

Baca juga: Karya Fashion Siswi SMK NU Banat Kudus Dipamerkan di Hong Kong, Efi Afifah Bawa 26 Produk Miliknya

Baca juga: Tangkal Kekerasan Seksual, Kepala Kantor Kemenag Batang Usulkan Gelar Ruwatan Massal

Baca juga: Bupati Blora Arief Rohman Ajak Seluruh Guru Untuk Turut Serta Cegah Pernikahan Dini

Berita Terkini