Mayat Dicor di Semarang

Hasil Autopsi Mayat Dicor di Semarang: Korban Dimutilasi dalam Keadaan Hidup

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat dicor di sebuah tempat usaha isi ulang galon di Tembalang, Kota Semarang.

Adapun ketika seseorang melakukan pembunuhan dengan dimutilasi, perlu ditelisik lebih lanjut terkait motifnya tersebut.

"Namun, secara umum ada beberapa penjelas kasus mutilasi."

"Pertama dan paling dominan adalah karena tindakan defensif untuk menghilangkan jejak," tegas Zulfa.

Selain itu, tindakan kemarahan agresif yang membuncah juga bisa menjadi penyebab seseorang melakukan mutilasi.

"Berikutnya, tindakan sadisme yang erat kaitannya dengan gangguan psikologis."

"Jadi, perlu kehati-hatian dalam menyimpulkan sebuah kasus," pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribunjateng.com autopsi mayat Irwan dipimpin dr Uva beserta tim forensik RSUP Kariadi Semarang. 

Penyebab utama kematian korban yakni akiBat pukulan benda tumpul yang sangat keras pada kepala yakni kening kiri.

"Penyebab utama kematian korban akibat dari pukulan benda tumpul yang sangat keras pada bagian kepala (kening kiri) yang tembus hingga rahang kanan," ucap Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/5/2023). 

Pukulan tersebut tembus hingga rahang kanan. 

Setelah korban sekarat atau pingsan baru pelaku memutilasi kepala dan kedua tangan menggunakan senjata tajam. 

Tak hanya dimutilasi, mayat korban dicor untuk menghilangkan jejak. 

Bodoh

Budi Wicaksono, pakar kriminolog Universitas Diponegoro, turut memberikan pendapat terkait kasus pembunuhan mutilasi yang terjadi di Tembalang, Kota Semarang.

Budi panggilannya, mengatakan mutilasi dan mengecor korban merupakan cara untuk menghilangkan jejak.

Halaman
1234

Berita Terkini