“Oleh karenanya Sastro Gending itu harus menjadi satu kesatuan.
Tidak boleh ada manusia yang meninggalkan syariat dan tidak boleh pula manusia yang meninggalkan hakikat.
Ketika sudah sampai hakikat maka tidak boleh meninggalkan syariat.
Maka manusia yang melaksanakan sholat tidak dibarengi dengan batinnya, maka akan terputus sembahnya kepada Allah SWT.
Maka akan batal kegunaan sholat, dan tidak ada gunanya lagi hakikat,” jelasnya.(*)