TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Sebanyak 33 calon jemaah umrah di Kabupaten Batang diduga menjadi korban penipuan oleh perusahaan jasa travel haji dan umrah.
Awalnya para korban diberikan penawaran paket umrah dengan harga terjangkau dan bisa dicicil.
Namun setelah para korban membayar beberapa puluh juta, janji keberangkatan ke tanah suci oleh pihak travel dengn tanggal yang sudah ditentukan para korban tak juga kunjung diberangkatkan.
Baca juga: Jadi Korban Penipuan Biro Jasa Perjalanan, Ratusan Siswa Batal Berangkat Study Tour ke Yogyakarta
"Untuk satu orang biayanya sebesar Rp 25 Juta, dan dibayar dengan cara dicicil berapa kali.
Tapi setelah lunas, ternyata kami tidak juga kunjung diberangkatkan," tutur seorang korban, Casman, Senin (29/5/2023).
Warga Warungasem Batang itu menjelaskan, pihak travel awalnya menjanjikan jika para jamaah umroh yang mendaftar di perusahaan mereka akan diberangkatkan empat bulan setelah melunasi biaya perjalanan.
"Biaya perjalanan sudah lunas sejak tahun 2020 lalu, ternyata hingga saat ini pihak travel tidak juga menunjukkan itikad baik untuk memberangkatkan para calon jamaah," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pihak travel itu sendiri berbasis di Kalimantan, dan di Kabupaten Batang hanya agen.
Sedangkan yang berperan sebagai perantara adalah SP yang merupakan warga Batang.
Pihak korban sudah berusaha melakukan komunikasi dengan perusahaan.
Mereka meminta agar uang biaya yang sudah dibayarkan untuk dikembalikan.
Namun pihak perusahaan ternyata tidak mengindahkan permintaan para korban tersebut.
Para korban pun akhirnya melaporkan kaskasus dugaan penipuan ke Polres Batang.
Baca juga: Dokter Jadi Korban Penipuan Jastip Tiket Konser Coldplay Rp 12,5 Juta, Ini yang Buat Korban Percaya
"Kita telah melaporkan kasus itu ke polisi agar diproses sesuai hukum yang berlaku," tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun melalui Kasat Reskrim AKP Andi Fajar ketika dikonfirmasi membenarkan informasi adanya laporan tersebut.
"Kita sudah menerima laporan dari 30 orang yang diduga menjadi korban penipuan, dan saat ini masih kita lakukan pendalaman serta penyelidikan," pungkasnya.(din)