Dia mempromosikan produk anggota klaster melalui media sosial masing-masing anggota.
Mantri juga memfasilitasi UMKM bandeng presto untuk menjual produk di ajang pameran atau bazar.
Antara lain Bazar Klaster Mantriku.
"Produk bandeng presto juga pernah kami bawa ke pameran di Kantor Pusat BRI," ungkap dia.
Mantri juga berperan sebagai "penyuluh digital".
Antara lain dengan cara menyosialisasikan penggunaan mobile banking dan pembayaran digital
melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Baca juga: Indeks Bisnis UMKM Kuartal I Meningkat, Direktur Utama BRI Sebut Ada Prospek Cerah
"Di tempat usaha semua anggota klaster sudah kami sediakan metode pembayaran pakai QRIS," tutur Nina.
Melalui pendampingan langsung seperti ini, Nina melihat UMKM bandeng presto Juwana kian progresif.
Produk mereka makin dikenal dan pembeli kian ramai.
Pasangan Darni dan Winarso merupakan anggota Klaster Bandeng Presto.
Mereka memproduksi bandeng presto dan aneka olahan ikan bandeng lainnya dengan merek Bandeng Bu Darni W.
Winarso dan Darni mengatakan, usaha mereka sudah berjalan tak kurang dari 20 tahun.
Winarso menyebut, ia dan istri memulai usaha dengan modal Rp 5 juta pinjaman dari BRI.
"Itu untuk modal awal kami membeli bahan baku ikan bandeng."
"Kalau peralatan sudah punya sendiri," kata dia rumah produksi bandeng presto, Desa Dukutalit, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Kamis (25/5/2023).