Penemuan tubuh korban diketahui pertama kali oleh saksi yang merupakan petugas keamanan Stasiun Kandangan, berinisial MAKP (21) warga Mojokerto.
Semula saksi tersebut mendapatkan laporan dari masinis KA yang sempat mendapati adanya temuan seorang pria berjalan di pinggiran rel kawasan tersebut, dan terserempet lokomotif.
Masinis KA meminta petugas perlintasan terdekat untuk berkoordinasi dengan unit keamanannya melakukan pengecekan di lokasi.
Ternyata benar.
Ditemukan tubuh korban tergeletak tak bergerak dengan luka parah di kepala dan dada, akibat benturan.
Namun, petugas atau saksi yang tiba di lokasi tidak mendapati adanya identitas korban.
"Pihak Stasiun Kandangan langsung menuju ke lokasi kejadian untuk dilakukan pengecekan sebagai hasil memang benar adanya orang korban terserempet KA," ujar Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat saat dihubungi TribunJatim.com.
Sementara itu, Kapolsek Benowo Polrestabes Surabaya, Kompol Nurdianto Eko Wartono tidak menampik bahwa insiden tersebut sebagai kejadian kecelakaan orang tertabrak kereta.
Apalagi berdasarkan informasi hasil penyelidikan sementara yang telah dihimpun oleh personelnya, dari kerabat korban, korban diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan sehingga menyebabkan membuat korban tak sadar berjalan ke rel dan terserempet lokomotif kereta.
"Diduga kuat murni insiden kecelakaan orang tertabrak KA. Berdasarkan informasi awal yang kami himpun dari kerabat korban, bahwa si korban memiliki riwayat gangguan jiwa sehingga tak sadar berjalan di rel KA dan terserempet.
Namun penyelidikan lebih lanjut terus kami lakukan," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pemuda Gresik Tewas Terserempet Kereta di Benowo Surabaya, Keluarga Ungkap Kondisi Kejiwaan Korban
Baca juga: Detik-detik Nenek 85 Tahun Tewas Tertabrak Kereta Api di Grobogan, Tubuh Terseret Hingga 500 Meter