Namun, khusus luka di pergelangan kaki, Kun menduga benda yang digunakan berasal dari bahan logam.
Hal ini terlihat dari simetrisnya luka yang ditimbulkan.
"Kalau lihat lukanya yang melingkar, simetris kanan dan kiri, biasanya benda tumpul yang melekat di kaki," beber Kun.
"Biasanya benda yang punya lubang, kemudian ditaruh disitu atau mungkin ada benda yang diikatkan dengan ukuran yang sama panjang. Kalau menurut saya bendanya berasa dari bahan logam," tambah dia.
Tidak pernah mendapat perawatan serius
Bila menilik secara seksama bekas luka yang mengering, Kun menilai korban tak pernah mendapat pengobatan serius.
Sebagian luka bahkan dinilai sembuh dengan sendirinya karena tak mendapat pertolongan pertama.
"Luka-luka di sekujur tubuh Siti kebanyakan berbekas dan berwarna hitam. Diduga tidak pernah dibawa ke dokter," kata Kun.
Oleh karena itu, saat luka di bagian pergelangan kaki bernanah, Kun langsung memutuskan agar Siti bisa naik ke meja operasi.
Operasi dilakukan supaya jaringan kulit tidak mati dan infeksi menjadi menyebar ke bagian lain.
"Selama dirawat lima hari di RSUD M. Ashari Pemalang, korban kami lakukan tindakan operasi supaya luka tak semakin parah," tegas dia.
Disiksa enam bulan
Dalam sidang sebelumnya yang digelar Senin (5/6/2023), Siti mengaku disiksa sang majikan selama enam bulan penuh.
Salah satu siksaan yang diingatnya adalah ketika majikannya membalurkan sambal di sekujur tubuh hingga organ vitalnya.
"Suatu waktu, dia (Metty) menyuruh pembantu rumah tangga lain ngulek sambal dan dibalurkan ke semua tubuh sampai ke kemaluan saya," ujar Siti di persidangan.