TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pihak Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar akan mendampingi Kasno guna pemulihan kondisi sapinya yang batal dibeli Presiden Jokowi untuk hewan kurban.
Dari pantauan di kandang milik Kasno di Desa Doplang Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar, Rabu (21/6/2023) siang, terlihat jajaran Polres Karanganyar, Kodim 0727 Karanganyar serta Dispertan PP Karanganyar mengecek kondisi sapi dengan berat 8,1 kuintal tersebut.
Kepala Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesyaroh menyampaikan, pihaknya akan mendampingi Kasno selama masa pemulihan sapinya yang mengalami traumatik usai pengambilan sampel darah dan kotoran guna seleksi pengadaan hewan kurban presiden.
"Ada dokter hewan yang siap mendampingi.
Secara medis bisa disembuhkan tapi memang pelan-pelan karena ada traumatik," katanya kepada Tribunjateng.com.
Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy menambahkan, selain mengecek kondisi sapi juga dilakukan penyerahan bantuan obat cacing dan desinfektan kepada pemilik ternak.
"Kita datang ke sini untuk melihat kondisi terkait masalah kejadian yang kemarin ada beberapa media yang mengangkat kekecewaan dari Pak Kasno yang sapinya tidak jadi dibeli (presiden)," imbuhnya.
Sementara itu peternak, Kasno berharap ada perhatian dari pemda dan pihak terkait soal kekecewaannya setelah sapi yang diberi nama Bima batal dibeli untuk pengadaan hewan kurban presiden.
Pasalnya selain pembatalan terjadi menjelang Idul Adha juga karena kondisi ekor sapi yang tidak normal seperti semula.
"Bisa menerima tapi masalah kekecewaan saya itu mohon pada pemda maupun pihak terkait ada pengertian," terangnya.
Dia menceritakan, pihaknya sempat hendak diberi kompensasi atas pembatalan tersebut dengan nilai sebesar Rp 1 juta dari pihak terkait. Akan tetapi uang tersebut tidak diterimanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sapi milik Kasno semula direncanakan untuk hewan kurban di Masjid Al-Wustho Mangkunegaran Solo. Sapi tersebut batal dibeli untuk pengadaan hewan kurban presiden karena beratnya tidak mencapai 1 ton.
Sebelumnya diberitakan presiden Joko Widodo direncanakan membagikan 10 sapi kurban di wilayah Jawa Tengah pada momentum Hari Raya Iduladha tahun ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Balai Inseminasi Buatan Ungaran Jateng, Agus Sucipto saat meninjau kandang sapi milik peternak, Kasno di wilayah Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar pada Selasa (20/6/2023) siang.
"Kami dari Dinas Peternakan Jateng mendapatkan amanah mencarikan sapi untuk Presiden, untuk hewan kurban," katanya Agus kepada Tribunjateng.com, Selasa (20/6/2023).
Dia menyampaikan, ada 10 sapi yang rencananya akan digunakan untuk hewan kurban pada tahun ini, baik itu untuk ponpes maupun masjid.
Dari 10 sapi tersebut, 9 dialokasikan untuk wilayah Kota Surakarta dan 1 untuk Kabupaten Blora.
Pihaknya telah menjaring sapi yang diusulkan untuk hewan kurban Presiden Joko Widodo berdasarkan informasi dari dinas peternakan kabupaten/kota se Jawa Tengah serta kelompok ternak.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk sapi kurban.
Oleh karena itu, lanjutnya, dinas melakukan identifikasi lapangan untuk memastikan sapi yang diusulkan sesuai dengan kriteria dari Sekretariat Kepresidenan seperti berat di atas 500 kilogram.
"Setelah uji lab, sehat atau tidak sehat, kemudian dilaporkan ke sekretariat."
"Yang menentukan dibeli atau tidak tergantung Setpres, kami hanya menghimpun data," jelasnya.
Agus menerangkan, di Kabupaten Karanganyar ada 2 sapi yang diusulkan untuk hewan kurban Presiden.
Dua sapi tersebut masing-masing, milik Suparno peternak asal Desa Pandeyan Kecamatan Tasikmadu dan Kasno, peternak asal Desa Doplang Kecamatan Karangpandan.
"Milik Kasno, informasi yang kami terima dari Setpres tidak lolos karena untuk Solo Raya kami cari berat sekira 1 ton," ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya akan membantu Kasno untuk mencarikan pembeli sapi tersebut.
Selain itu dinas terkait juga akan menindaklanjuti keluhan dari Kasno terkait kondisi sapinya seusai dilakukan pengambilan sampel untuk uji laboratorium.
Peternak, Kasno kecewa dan hanya bisa pasrah karena sapi miliknya jenis PO dengan berat 8,1 kuintal batal dibeli untuk hewan kurban Presiden.
Dia meminta kepada pihak terkait yang mengambil sampel beberapa waktu lalu bertanggung jawab terhadap kondisi sapinya.
"Setelah ambil sampel, ekornya sama sekali tidak bisa untuk bergerak ke kanan ataupun kiri."
"Ngangkat juga tidak bisa," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (20/6/2023).
Adapun sapi tersebut telah dipelihara Kasno selama 5 tahun.
Sapi tersebut diberi nama Bima karena lokasi tempat tinggalnya dekat dengan sanggar milik almarhum Ki Manteb Soedarsono.
Selain itu Kasno juga penyuka seni karawitan dan wayang kulit. (Ais).
Baca juga: Lawan Stunting, Inggit Soraya Demo Masak Jadi Menu Dimsum Lezat di Pekalongan
Baca juga: Kisah Pilu Eks Pasukan Cakrabirawa Kabur Demi Nyawa, Bila Rindu Bahasa Cegat Turis Jawa di Thailand
Baca juga: Koperasi Tugu Cijulang Bakal Jual Aset Bangunan Buat Menutup Uang Tabungan Pelajar Yang Macet
Baca juga: Hacker Retas Puluhan Web Desa di Blora, Sebagian Data Lenyap dan Disusupi Link Aneh