Berita Kesehatan

Dinkes Kota Semarang: 16 Anak Meninggal Karena DBD, Kasus Terbanyak di Tembalang

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinkes Kota Semarang mencatat, ada 16 anak meninggal dunia karena kasus DBD.

Adapun kasus terbanyak yang terjadi di sepanjang Januari hingga Juni 2023 ini adalah di wilayah Kecamatan Tembalang.

Berikut ini imbauan dari Kepada Dinkes Kota Semarang, M Abdul Hakam.

Akibat pengaruh cuaca dan fenomena El Nino, 16 anak di Kota Semarang meninggal setelah terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

Baca juga: 5 Sapi Milik Warga Ungaran Semarang Ini Bakal Dibeli Presiden Jokowi untuk Kurban

Baca juga: Bersama KPU dan Bawaslu, Mbak Ita Siap Terjun Sosialisasikan Pemilu ke Warga Kota Semarang

Dinkes Kota Semarang mencatat kasus tersebut selama Januari hingga Juni 2023.

Kepala Dinkes Kota Semarang, Mochammad Abdul Hakam menyebutkan, korban meninggal seluruhnya berusia anak.

"Yang meninggal dunia 16 orang, usianya di bawah 18 tahun," ujar Hakam seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (21/6/2023).

Pihaknya menambahkan, sejak Januari hingga Juni 2023 ada ratusan kasus DBD yang terjadi di Kota Semarang.

Kasus terbanyak ada di Kecamatan Tembalang.

"Per hari ini ada 348 kasus DBD di Semarang."

"(Paling banyak) di Kecamatan Tembalang," lanjutnya.

Merespon kondisi tersebut, pihaknya meminta masyarakat rutin melakukan pemantauan jentik nyamuk dan gerakan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur.

"Kami imbau masyarakat melakukan PJN secara rutin minimal 2 kali seminggu dan melakukan gerakan 3 M untuk mencegah demam berdarah," kata Hakam.

Pihaknya tak ingin kasus DBD di Semarang terus bertambah setiap waktu.

Sehingga perlu kesadaran dari setiap individu untuk mencegah dengan menjaga kebersihan dan pola hidup sehat. (*)

Halaman
12

Berita Terkini