"Pak Ganjar merupakan pemimpin daerah yang memahami kebutuhan masyarakat modern akan transportasi, terutama transportasi publik angkutan massal," kata Joko di kantornya.
Trans Jateng juga merupakan cara pemerintah untuk mengurangi kemacetan. Oleh karena itu, keberadaan angkutan massal perlu didukung.
Kepadatan lalu-lintas yang berkurang juga akan mengurangi potensi kecelakaan dan juga polusi. Selain itu, masyarakat juga bisa menghemat pengeluaran.
Terminal Tipe B Kutoarjo, dilengkapi dengan ruang tunggu penumpang, ruang keberangkatan, ruang kedatangan, toilet, musala, ruang ibu hamil, serta akses bagi difabel. Selain itu, juga disediakan ruang untuk pedagang, UMKM, serta tempat parkir.
"Penumpang yang banyak, sekitar 2.700 orang penumpang per hari di rute ini, memang harus diakomodir. Tempat naik-turun yang representatif. Terminal Tipe B Kutoarjo dibangun agar penumpang bisa mendapatkan tempat yang cukup nyaman untuk naik dan turun dari Kutoarjo," jelasnya.(*)