Kasus Inses di Purwokerto

Inses Dengan Ayah Kandung, Ini Kesaksian Warga Soal Wanita Pemilik Kerangka Bayi di Purwokerto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas saat melakukan penggalian di lokasi penemuan dugaan kerangka bayi korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/6/2023). 

Dia tengah berada di rumah saudaranya," ujar Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (23/6/2023). 

Dari pemeriksaan, E mengakui dia sebagai pemilik empat tulang belulang yang diidentifikasi sebagai tulang bayi.

"Kami memeriksa dia masih sebatas saksi.

Namun, dia mengakui sebagai pemilik tulang belulang dari empat bayi yang ditemukan," jelasnya. 

Polresta belum dapat menyimpulkan, apakah tulang belulang bayi tersebut merupakan korban aborsi atau bayi yang telah lahir kemudian dikubur. 

"Polisi masih melakukan pendalaman, apakah ada unsur pembunuhan termasuk pemeriksaan psikologi dan DNA," ungkapnya. 

Dari pengakuan sementara aksi penguburan sudah dilakukan sejak 2012. 

Polisi juga tengah mengejar laki-laki yang diduga menyuruh E menguburkan bayi tersebut.

Hubungan inseskah?

Tim Inafis Polresta Banyumas kembali melakukan penggalian tempat ditemukannya kerangka-kerangka bayi korban dugaan aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/6/2023). 

Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan penggalian dilakukan lagi karena ada potensi kerangka lain.

"Kemungkinan itu adalah bayi berusia satu hari sampai satu tahun. 

Tulang itu dibungkus ada yang pakai baju ada juga kain pembungkus kasur hingga singlet. 

Sudah diserahkan ke dokter forensik," katanya kepada Tribunbanyumas.com.

Sampai dengan saat ini sudah ada 5 saksi yang diperiksa. 

"Akan kita gali lagi, kemungkinan ada potensi kerangka lain. 

3 kerangka hasilnya akan diketahui selanjutnya setelah pemeriksaan forensik," jelasnya. 

Adapun kondisi tulang sudah berserakan dan tidak utuh. 

Penggalian dilakukan di TKP yang sama tempat ditemukannya kerangka bayi pertama. 

Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Saryono menceritakan riwayat lahan kosong tersebut dulunya pernah berdiri sebuah gubuk.

Gubuk itu dulu dihuni oleh dua orang, yaitu seorang Ayah dan anak perempuannya. 

"Tanah kosong dari dulu, sebelumnya ada gubuk biasa yang ditinggali. 

Pada saat itu gubuknya ditinggali oleh bapak dan anak perempuan," jelasnya.

Ketua RT mengatakan tidak ada curiga dengan aktifitas keluarga tersebut.

"Mereka tinggal berdua saja, dan tertutup. 

Tapi mereka warga asli Purwokerto. 

Tapi suami sudah tidak tinggal bareng lagi dengan Istri.

Mereka pindah sejak awal 2023 tapi pindahnya masih di satu kelurahan," terangnya. 

Ia mengatakan keduanya antara bapak dan anak itu menempati gubuk tersebut atas seijin pemilik tanah.

"Dia itu dapat ijin tinggal sama si pemilik tanah situ. 

Warga dan ketua RT tidak menaruh curiga akan aktivitasnya," ungkapnya.

Sebelumnya sempat diberitakan polisi kembali menemukan tiga diduga kerangka bayi di kebun pinggir sungai, Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, Rabu (21/6/2023). 

Kerangka pertama ditemukan pertama kali Kamis (15/6/2023) lalu sehingga total ada 4 kerangka.

Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan betul ada 3 kerangka manusia lagi yang ditemukan sehingga total ada empat. (jti)

(jti)

Baca juga: Story Terbaru Wiwin Supiyah Pasca Cerai Dari Dewa Eka Prayoga “Untuk Kang Dewa dan Keluarga Barunya”

Berita Terkini