Menurut dia, praktik toleransi di Desa Winong ini sudah berlangsung puluhan tahun.
"Saya hidup di Pati, melayani di GKMI Winong sudah 20 tahun. Selama itu pula sikap toleransi muncul. Hanya saja, semakin ke sini semakin erat dan semakin indah," tutur Didik.
Menurut Didik, pemasangan kanopi yang menghubungkan bangunan masjid dan gereja sekira delapan tahun lalu juga menjadi simbol semakin eratnya hubungan harmonis antara umat Islam dan Kristen di Desa Winong. (mzk)