TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI – Jamaah haji asal Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia di Arab Saudi terus bertambah.
Data terakhir per (1/7/2023) pukul 06.00 WIB jumlah jemaah haji yang meninggal mencapai 45 orang. Pada (30/6) ada penambahan tiga jemaah yang meninggal dunia.
Kabupaten Demak dan Kota Semarang 5 jemaah, disusul dari Kabupaten Kebumen sebanyak 4 jemaah meninggal dunia.
Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarksi Solo, Gentur Rahma mengatakan mayoritas jemaah yang meninggal berusia lanjut usia (lansia).
Dari total 45 jemaah yang meninggal hanya ada tujuh orang yang tidak lansia. Sisanya merupakan lansia. Jemaah paling muda yang meninggal berusia 46 dan paling tua berusia 97 tahun.
Gentur mengatakan kepada jemaah yang meninggal dunia seluruhnya di bakdal haji oleh petugas PPIH Arab Saudi.
Satu jemaah dimakamkan di Kabupaten Cilacap karena meninggal dunia saat dirawat di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Sisanya dimakamkan di Arab Saudi.
"Jemaah terakhir yang meninggal dunia pada (30/6) ada tiga jemaah. Meninggal dunia di RSAS berasal dari Rembang, Karanganyar dan Sleman," kata Gentur, Sabtu (1/7/2023).
Lebih lanjut Gentur mengatakan penyebab meninggalnya para jemaah berbeda-beda, kebanyakan merupakan penyakit jantung dan infeksi luas.
Sementara itu, untuk diketahui jemaah haji akan mulai tiba di Embarkasi Solo (5/7/2023) mendatang dan paling akhir pada dari kloter 99 pada (3/8/2023) mendatang. (uti)
Baca juga: Inilah Sosok Nahel Remaja Pemicu Kerusuhan Besar Prancis, Keturunan Aljazair, Mati Ditembak Polisi
Baca juga: Ada Hidden Gem di Tegal Bernama Rumah Angsa Glamping, Suguhkan Suasana Tenang dan Pemandangan Indah
Baca juga: Penyebab Warga Jabungan Semarang Krisis Air Bersih saat Kemarau
Baca juga: Nekad! Pencuri di Pati Beraksi Siang Hari di Rumah yang Sedang Dihuni, Aksinya Terekam CCTV