TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah bocah berjalan beriringan.
Langkah mereka dibarengi tawa riang.
Bocah-bocah itu berjalan menuju pinggiran sungai di wilayah Simongan Semarang Barat.
Sesampainya di bibir sungai mereka pun langsung melepas pakaian yang dikenakan.
Setelah bermain air, bocah-bicah itu kembali berjalan ke bendungan yang ada di sisi timur.
Bendungan yang bocah-bocah tuju tersebut adalah Bendungan Simongan.
Debit air di bendungan bersejarah itu nampak tak begitu deras.
Mereka terlihat tak punya rasa takut dan berjalan ke aliran air di bendungan.
Layaknya seperti peseluncur profesional, bocah-bocah itu langsung meluncur mengikuti aliran air.
Hal itu manjadi perhatian masyarkat yang ada di sekitar bendungan.
Bahkan beberapa meneriaki para bocah tersebut dati kejauhan.
“Le! ojo nengah-nengah (Dik jangan ketengah),” teriak seorang lelaki berambut putih yang mengaku bernama Maimun (55) dari pinggir bendungan, Rabu (5/7/2023).
Beberapa bocah yang mendengar teriakan Maium pun menjawab menggunakan bahasa Jawa dan mengangguk.
Maium mengatakan, Bendungan Simongan memang sering digunakan anak-anak bermain.
Namun warga sekitar selalu mengawasi dan mengingatkan.