Pilpres 2024

Dukung Pencapresan Ganjar Pranowo, PPP Sebut Karena Ada Tiga Alasan Ini

Editor: Muhammad Olies
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon presiden koalisi PDIP dan PPP, Ganjar Pranowo di sela menemui Gen Z di Famouz Cafe, Sabtu (3/6/2023).

TRIBUNJATENG.COM - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah mantap mendukung pencapresan jagoan PDIP Ganjar Pranowo. 

PPP menyebut ada tiga alasan sehingga tak akan mendukung nama lain selain Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi dalam dialog interaktif terbuka 'Kenapa Ganjar Pranowo Capres Terbaik Pemerus Jokowi' yang digelar di Rumah Aspirasi Relawan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Menurut Rusli, dari sisi personal, Ganjar Pranowo dinilainya sosok pemimpin yang berproses dari kemasyarakatan, DPR RI, hingga menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Sehingga, dia menilai Ganjar memiliki kopetensi, kapasitas dan aksebilitas yang menarik bagi PPP.

Apalagi Ganjar disebut sebagai tokoh yang berjiwa milenial dengan segala inovasi serta membuat perubahan ketika memimpin Jawa Tengah selama dua periode.

Hal itu dikemukakan Rusli Effendi saat menjadi narasumber 

"Kita lihat di Jawa Tengah, beliau banyak inovasi, pembaharuan-pembaharuan kalau istilah saya. Beliau bisa melakukan otonomi daerah berbasis digitalisasi. Ini menarik untuk Indonesia yang kita punya bonus demogarafi. Jadi cocok untuk masa depan Indonesia menghadapi tahun 2035, itu bonus demografi kita yang usia produktif 70 persen," kata Rusli.

Baca juga: Hasil Rapimnas PPP Resmi Usulkan Sandiaga Uno Cawapres Ganjar Pranowo

Baca juga: Tokoh Pendamping Ganjar Pranowo Dibahas PPP Jateng, Nama Sandiaga Uno Mencuat

"Dari sisi ini PPP tidak ada alasan tidak mendukung," sambung dia.

Kedua dari sisi historis. Rusli mengungkapkan peristiwa di tahun 1997 dimana muncul Mega-Bintang yang merupakan sejarah dari PDIP dan PPP.

Dia pun menyebut bahwa kerjasama PDIP dan PPP buka baru kali ini saja dibangun.

Namun telah terjadi sejak tahun 1997 yang akhirnya muncul reformasi.

"Dan itu Bu Mega punya komitmen ketika jadi presiden, wakilnya Hamzah Haz. Ini fakta sejarah. Kedua, kerja sama lagi di Jateng Pak Ganjar sama Gus Yasin, PDIP dan PPP. Karena itu kerjasama ini harus dilajutkan menjadi presiden dan wakil presiden. Semoga wakilnya dari PPP," ungkap Rusli.

Yang ketiga alasan kultural. Rusli menyebut bahwa Ganjar Pranowo terlahir dari kultur Nahdlatul Ulama (NU).

Dimana istrinya Siti Atiqoh Supriyanti merupakan anak dari toko PPP Purbalingga, Akhmad Musodik Supriyadi.

Halaman
12

Berita Terkini