"Itu adalah kepingan sejarah yang hilang tentang masyarakat Lombok.
Artinya dengan benda-benda itu kita akan mengetahui situasi peradaban kehidupan masyarakat Lombok NTB baik pemerintahan, politik, ilmu pengetahuan dan segala halnya," kata Nuralam.
Melansir BBC Indonesia, koleksi yang disebut harta karun Lombok berupa batu permata, batu mulia, emas, dan perak.
Berdasarkan catatan sejarah, ratusan kilogram emas, perak, serta permata tersebut dijarah oleh tentara kolonial Belanda dari Istana Tjakranegara usai berakhirnya Perang Lombok tahun 1894.
Sebelumnya di tahun 2020, Belanda juga telah mengembalikan keris milik Pangeran Diponegoro dalam kunjungan Raja dan Ratu Belanda.
Belanda juga memulangkan 1.500 benda budaya Indonesia dari Museum Nusantara di Dlft yang tutup lantaran keterbatasan dana. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penampakan "Harta Karun Lombok" yang Akan Dikembalikan Belanda, Perhiasan hingga Manuskrip"
Baca juga: Raja Belanda Minta Maaf kepada Suriname Atas Perbudakan Masa Lalu