Kalaupun tidak mau memihak salah satunya setidaknya netral lah.
Berada ditengah-tengah saja," ucapnya.
DA menjelaskan untuk saat ini pihak sekolah telah mengeluarkan sikap dengan merumahkan DA dan terduga pelaku BH.
"Saya di rumahkan sekarang, pelaku juga.
Saya sering mendapat berita bahwa sudah banyak orang yang mau mengeluarkan saya dari kantor.
Bukan dari kepala sekolah, tapi pihak-pihak perseorangan yang bilang kenapa tidak dikeluarkan saja karena ini sudah meresahkan, sudah membuat gaduh suasana kantor," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dilaporkan ke polisi usai diduga melakukan aksi pelecehan seksual terhadap seorang guru honorer.
Oknum ASN tersebut telah dilaporkan ke jajaran Satreskrim Polrestabes Makassar pada 25 Juni 2023 lalu.
Kasus itu pun sementara masih dalam proses penyelidikan polisi.
Kasus ini mencuat usai suami korban berinisial YH menjelaskan perlakuan tak senonoh terlapor berinisial BH terhadap sang istri.
YH menyebut, sang istri dan BH ini bekerja di tempat yang sama yakni di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ternama di Kota Makassar.
"Dia (BH) ikut dari belakang, ditarik lagi tangannya (korban) ke ruang rapat yang tidak ada CCTV.
Kemudian korban mau pergi dia (BH) ikuti dari belakang, ditarik lagi tangannya ke ruang rapat yang tidak ada CCTV, dia meremas bokong dan payudara," katanya.
Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol mengatakan, kasus ini sementara dalam penyelidikan pihaknya.
"Sudah (masuk laporan dari korban).
Lagi diproses," singkatnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Guru Honorer di Makassar yang Dilecehkan Oknum ASN Mengaku Diintimidasi dan Dapat Banyak Intervensi"
Baca juga: Wartawati Alami Pelecehan Seksual saat Melintas di Hutan Kota