Sambil berlari dan sesekali menengok ke belakang untuk melihat kondisi banjir, Tofa menghampiri sepeda motor miliknya yang diparkir 20 meter dari jembatan.
Gulungan banjir lahar yang meluap seolah mengejarnya.
Tofa yang panik tak kunjung berhasil membuka kunci ganda sepeda motornya.
Saat banjir berjarak kurang dari satu meter, Tofa lantas menjatuhkan sepeda motornya dan berlari menyelamatkan diri.
"Saya buka kunci itu enggak bisa-bisa, waktu itu air sudah deket kaya yang satu meteran itu, pas ada yang bilang tinggalen sepedahe (tinggalkan sepeda motornya), langsung saya buang motornya, saya lari," kata Tofa.
Tofa menyaksikan langsung sepeda motornya digulung derasnya banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Bersyukur bisa selamat
Kabar mengenai sepeda motor milik Tofa yang hanyut, menyebar dengan cepat.
Sang ayah, Harianto yang ketika itu memperbaiki ban sepeda di rumahnya langsung beranjak menuju Sungai Mujur untuk melihat kondisi putranya.
Betapa senangnya Harianto kala itu melihat putra sulungnya selamat dan berjalan menghampirinya.
"Waktu itu saya sudah kerasa (sepeda motor hilang), jadi pas tak jemput itu dia jalan dari timur, ya sudah saya enggak marah langsung saya ajak pulang," katanya.
Harianto sudah bersyukur putranya kembali dengan selamat.
"Akhirnya kemarin itu motornya keseret, untung anaknya selamat," lanjut dia.
Ditemukan 2 hari kemudian
Dua hari berselang, Tofa mendapatkan kabar dari grup WhatsApp bahwa motornya telah ditemukan.