TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dalam rangka meningkatkan pelayanan prima pada masyarakat, Pemkot Pekalongan luncurkan 2 inovasi yaitu Sistem Evaluasi Kinerja Satu Masukan (SEKSAMA) yang digagas oleh pejabat eselon 3 Kota Pekalongan dan Ayo Jaga Anak Kita (A-Jak) oleh DPMPPA yang merupakan upaya membangun sinergi dan kolaborasi mekanisme penanganan kasus kekerasan di satuan pendidikan.
Kedua inovasi tersebut resmi dilaunching dengan ditandai penandatanganan komitmen bersama oleh Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin, di lapangan Mataram Kota Pekalongan, Sabtu (22/7/2023) malam.
Salahudin mengapresiasi atas launchingnya kedua inovasi tersebut dalam rangka meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.
Baca juga: Ratusan Atlet Peluk Orang Tua Jelang Porprov XVI, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Siapkan Bonus
Baca juga: Beri Motivasi Duta Wisata Pekalongan 2023, Pesan Bupati Aaf : Jalankan Amanah Sepenuh Hati
Dimana, inovasi pertama yakni aplikasi SEKSAMA, sebuah kata yang menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti teliti, cermat, tepat, benar, dan jitu.
Sebuah gambaran sikap seorang petugas evaluasi kinerja.
"Inovasi ini akan mempermudah untuk melakukan transparansi kegiatan-kegiatan yang direncanakan, laksanakan, dan evaluasi yang juga tentunya butuh masukan dari masyarakat," katanya.
Menurutnya, dengan launching aplikasi ini, masyarakat dengan mudah mengawasi kinerja pemerintah, memberikan masukan dan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
Aplikasi SEKSAMA juga telah memformulasikan tipe indikator dan tipe capaian indikator, sehingga akuntabilitas evaluasi kinerja akan lebih baik.
"Harapannya, langkah ini akan membantu meningkatkan komponen pengukuran SAKIP, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai SAKIP Kota Pekalongan," ujarnya.
Terkait inovasi kedua, yakni Aksi Ayo Jaga Anak Kita (A-Jak), Kepala DPMPPPA Kota Pekalongan, Nur Agustina menjelaskan, ini merupakan aksi perubahan kinerja organisasi dengan membantu sinergi dan kolaborasi mekanisme penanganan kasus kekerasan anak di Kota Pekalongan.
Baca juga: Fadia Lantik 445 PPPK Guru: Saya Minta Tolong Titip Anak-anak Pekalongan
Baca juga: Sambut Jamaah Haji, Ini Harapan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq
Hal ini sekaligus untuk mewujudkan Kota Pekalongan Layak Anak.
"Aksi ini sebagai sebuah inovasi bersama, dimana seperti diketahui kekerasan anak masih sering terjadi, baik di masyarakat maupun di dunia pendidikan."
"Upaya pencegahan yang harus dilakukan, kami harus melakukan suatu kepastian tentang mekanisme penanganan kasusnya," jelasnya.
Agustin menilai, tidak dipungkiri kasus kekerasan pada anak masih sering terjadi.
Sehingga, diharapkan ketika kasus itu terjadi, mekanisme penanganan kasus itu harus ada dan berpihak pada korban.