Terpisah Agus Riyanto satu di antara petani tengah sibuk memasang jaring penghalang burung di areal persawahan Desa Wisata Kandri.
Padi di sawah yang Agus rawat terlihat hijau dan asri, pengairan di sawah tersebut juga lancar tanpa kendala.
Sembari memaaang jaring, Agus mengatakan jika di daerah lain mengalami kekeringan di Kandri aman.
Hal itu lantaran adanya sumber mata air atau Sendang Gede yang dijaga oleh warga.
Bahkan sawah yang ia rawat bisa panen selama tiga kali dalam setahun.
“Air dari sendang tak hanya untuk sawah, pertanian lahan kering seperti kebun ketela dan pepaya juga memanfaatkan air dari sendang,” jelasnya.
Meski sawah yang ia rawat tak begitu luas, namun sekali panen Agus mengatakan bisa mendapatkan 8 kuintal gabah.
“Bagi petani, sumber air adalah sumber kehidupan. Jadi sumber air di tempat kami memang benar-benar kami jaga,” tambahnya.
Adapun di musim kemarau tahun ini kekeringan melanda beberapa titik di Kota Semarang.
Catatan dari BPBD Kota Semarang, lima daerah mengalami kekeringan.
Bahkan lima wilayah tersebut menjadi prioritas penyaluran air bersih.
Beberapa wilayah itu adalah Kelurahan Rowosari, Kelurahan Jabungan dan Kelurahan Gondoriyo. (*)