Berita Viral

Hotman Paris Dapat Aduan Baru Soal Korban Lain Praka RM Oknum Paspampres Culik dan Siksa Warga Sipil

Penulis: Awaliyah P
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hotman Paris Dapat Aduan Baru Soal Korban Lain Praka RM Oknum Paspampres Culik dan Siksa Warga Sipil

Hotman Paris Dapat Aduan Baru Soal Korban Lain Praka RM Oknum Paspampres Culik dan Siksa Warga Sipil

TRIBUNJATENG.COM - Pengacara kondang Hotman Paris ikut geram mengetahui bahwa ada beberapa orang lain yang menjadi korban Praka RM oknum Paspampres yang culik dan bunuh warga sipil.

Hal ini diungkap oleh Hotman Paris melalui akun TikToknya.

Dalam sebuah video berdurasi 18 detik, Hotman Paris memperlihatkan tangkapan layar yang berisi aduan.

Pertama, aduan tersebut berisi tentang korban lain selain Imam Masykur yang dianiaya sampai tewas.

Orang tersebut mengaku sudah pernah melaporkan kasus kekesaran ini kepada Mahfud MD.

Sayangnya, komunikasi berhenti di ajudan Mahfud MD.

"Horas lae

Banyak korbannya Paspampres itu lae

Dan sebab musababnya Saya tau smua

Saya gk mau diekspos dan kapan saya bisa sampaikan smua ke tulang hotman?

Semua ini melebihi (sensor) besaran duitnya

Dulu sudah saya sampaikan ke mafud MD tapi putus komunikasi di ajudannya," tulis pelapor tersebut.

Setelah itu, pelapor juga menyertakan beberapa foto korban Praka RM yang lain.

Ia juga menyertakan kapan dan di mana kekerasan itu terjadi.

Dua di antaranya adalah di Bogor dan Bekasi.

"(foto)

(foto)

(foto)

Ne kejadian kurang lebih sebulan lalu di bekasi

Dibogor juga ada,"

"Ini kasus yang lagi di angkat sama hotman nggak lae?" tanya orang tersebut memastikan.

"Iya

Tapi goto diatas foto korban lainnya sebelum almarhum

Jangan hanyut dengan bahasa penjual atau penjaga kosmetik lae

Mulai atas sampai bawah kecuali hansip dan satpol PP semua dpt koordinasi," tandas pelapor yang identitasnya disembunyikan oleh Hotman Paris.

  

  

Hotman Paris lantas mempertanyakan pengawasan karena kasus ini baru ketahuan.

Ia lantas meminta semua korban Praka RM mendatangi Hotman 911 untuk meminta pendampingan hukum melawan kasus ini.

"Waduh! Sudah lama berbuat??Pengaduan ke Hotman 911! Pelaku bukan Institusi Paspampres tapi oknumnya!! Tapi kok sudah lama makan korban tapi baru sekarang ketahuan? Dimana pengawasan ?agar semua korban datang ke Hotman 911," tulis Hotman Paris.

Praka RM Aniaya Warga Sipil hingga Tewas

Dilasnir Tribunjateng.com dari Tribun Palembang, Kasus penganiayaan dialami Imam Masykur (25) warga asal Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun.

Dalam kasus ini, sosok yang diduga menjadi pelaku dibalik tewasnya Imam adalah Praka RM, asal Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

Diketahui berdinas sebagai Paspampres, sayangnya motif penganiayaan yang diduga dilakukan Praka RM masih belum diketahui.

Diketahui, dua tersangka sipil telah ditahan di Polda Metro Jaya dan satu personel TNI sudah ditahan di Pomdam Jaya.

Wakil Ketua Komisi VI DPRA H Tantawi dalam siaran persnya, Senin (28/8/2023) menyebutkan, proses hukum harus dilakukan transparan oleh TNI dan polisi yang mengusut kasus tersebut.

“Ini perbuatan paling biadab dan tidak manusiawi."

"Tidak boleh ada satu warga Aceh pun yang mengalami tindakan kekerasan seperti kasus ini,” terang politisi Partai Demokrat Aceh ini.

Dia menyebutkan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono harus memastikan proses hukum kasus ini dapat diakses oleh publik.

“Sidang pengadilan militer diharapkan bisa disiarkan live."

"Kasus ini sangat melukai hati seluruh rakyat Aceh,” katanya.

Dia mendesak agar seluruh tersangka dihukum berat, maksimal hukuman mati.

“Kami berharap keluarga tabah menghadapi kasus ini, dan sama-sama berjuang untuk mendapatkan keadilan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Fauziah ibu korban mengungkap, pada 12 Agustus 2023 putranya sempat mengabarkan telah diculik melalui sambungan telepon.

Imam yang merantau ke Jakarta sejak setahun lalu pun meminta uang sebesar Rp 50 juta sebagai tebusan.

Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.

"Dia bilang, kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta."

"Saya bilang, iya saya kirim, jangan dipukul anak saya," kata Fauziah kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (27/8/2023).

Ketika itu, suara di seberang telepon juga mengancam akan membunuh Imam dan membuang mayatnya ke sungai jika uang tidak dikirim.

Sempat menerima telepon

Sebelum menerima kabar tewasnya sang anak, Fauziah ibu dari Imam Masykur, mengakuk sempat menerim telepon.

Telepon dari Imam tersebut, menurut Fauziah, diterimanya pada 12 Agustus 2023.

Imam mengaku diculik dan meminta agar dikirimi uang Rp 50 Juta.

Selain mendengar suara sang anak melalui sambungan telepon, Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.

“Dia bilang, 'Kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta'."

"Saya bilang, 'Iya, saya kirim. Jangan dipukul anak saya',” kata Fauziah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Pelaku juga mengancam akan membunuh dan membuang jenazah Imam ke sungai jika uang tersebut tak diberikan.

Khawatir dengan ancaman itu, Fauziah dan keluarga berusaha mencari uang yang diminta.

Namun, karena kesulitan ekonomi, tidak mudah bagi Fauziah mendapatkan uang tersebut.

Kemudian, pada 24 Agustus 2023, Fauziah mendapat informasi bahwa anaknya sudah meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Jenazah Imam kemudian diserahkan ke keluarga oleh Kodam Jayakarta untuk diberangkatkan ke Aceh.

“Sampai anak saya meninggal, saya tidak tahu salah anak saya apa,” ujar Fauziah. (*)

Berita Terkini