"Saya sendiri pernah meresepkan orang sakit nyeri, coba beli obat ini, tidak bisa katanya habis. Oh bukan habis itu berarti, kamu harus ke saya, saya kasih resep," ungkap dr Edi.
"Sebenarnya dari segi pengaturannya sudah bagus. Obat ini sangat sulit bisa beredar tanpa ada resep," tambahnya.
Sehingga kalaupun ada yang menyalahgunakan Tramadol untuk sesuatu yang lain, maka itu sesuatu yang benar-benar di luar kontrol.
"Berhubung saya juga baru tahu ada penyalahgunaan, mungkin ke depan perlu diperketat lagi terkait penyebaran obat ini di masyarakat," tambahnya.
Berhenti Ketergantungan Tramadol
Pasien yang sudah kecanduan dan menyalahgunakan Tramadol, menurut dokter spesialis anestesi itu diperlukan teknik khusus.
"Untuk menghilangkan adiktif atau kecanduan terhadap obat ini, memang ada tekniknya, harus datang ke dokter dan ada timnya mengatasi kecanduan," jelas dr Edi.
Kalau sudah kecanduan, diperlukan terapi menggunakan teknik khusus karena pada saat prosesnya akan muncul efek samping.
"Muncul efek samping, orang akan memberontak, tekanan darahnya berubah, nadinya berubah," jelas dr Edi.
"Sehingga membutuhkan teknik dan lokasi tertentu untuk orang-orang yang ingin disembuhkan dari kondisi kecanduan," pungkasnya. (Serambinews)