Berita Semarang

Harga Beras di Jateng Tak Kunjung Turun, Juniarti: Serba Susah

Penulis: budi susanto
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi beras - Harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan. Meroketknya harga beras juga terjadi di beberapa kota di Jateng.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan.

Meroketknya harga beras juga terjadi di beberapa kota di Jateng.

Data dari Sistem Informasi Harga dan Produk Komoditi Pemprov Jateng, kenaikan harga beras mencapai Rp 500 per kilogramnya.

Kenaikan terebut terjadi sejak 1 Agustus hingga 1 September lalu.

Di Kota Salatiga misalnya, harga beras IR 64 premium pada 1 Agustus Rp 13.128, harga tersebut naik hingga tembus di angka Rp 13.500 perkilogram pada 1 September.

Baca juga: Harga Beras Tinggi Jadi Penyebab Inflasi di Jawa Tengah

Tak hanya harga beras IR 64 premium, beras IR 64 medium juga mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan awal Agustus lalu.

Bahkan di tingkat Provinsi Jateng kenaikan harga beras IR 64 medium pada periode 1 Agustus hingga 1 September tembus di angka Rp 700 perkilogramnya.

Di mana pada 1 Agustus harga beras IR 64 medium hanya Rp 11.318, sedangkan pada 1 September mencapai Rp 12.000 perkilogramnya.

Data tersebut sedikit berbeda dengan harga di pasar tradisional maupun di tengah masyarkat.

Jika dibandingkan, selisih harga pun cukup jauh berkisar di angka Rp 500 hingga Rp 1.500 perkilogramnya.

Kondisi tersebut dikeluhkan Masyarkat, terutama ibu rumah tangga.

Beberapa khawatir jika harga beras terus melambung dan tak kunjung turun.

“Serba susah kalau harga beras tinggi, padahal beras jadi kebutuhan dasar untuk rumah tangga,” papar Juniarti (45) warga Kota Semarang.

Juniarti menuturkan, beras IR 64 premium ia beli seharga Rp 15 ribu perkilogram di pasar tradisional.

Untuk IR 64 medium ia mengatakan tembus di angka Rp 13 ribu perkilogramnya.

Halaman
12

Berita Terkini