Terutama lantaran perbedaan pendapat soal tempat tinggal.
Dinda ingin tinggal terpisah dari mertua (orang tua Sholeh).
Namun Sholeh tidak mau.
"Kami sering cekcok-rukun-cekcok-rukun. Saya sarankan suami pindah ke rumah saya di Kemiri (Desa Sarirejo, Kecamatan Pati) yang kosong karena ibu saya sudah meninggal. Saya ingin keluarga tinggal sendiri supaya lebih ada privasi. Apalagi saya kurang cocok dengan mertua. Awalnya suami tidak mempermasalahkan, tapi dilarang ibu dan ayahnya. Katanya kalau pindah tidak diberi sokongan," papar Dinda.
Pertengkaran di antara Dinda dan Sholeh pernah memuncak sampai keduanya mengatakan ingin bercerai.
Namun mereka tidak jadi bercerai karena dinasihati oleh Ibu Sholeh.
Cekcok juga kerap terjadi lantaran, menurut Dinda, Sholeh tidak mau bekerja.
Karena kesal, Dinda akhirnya memutuskan berjualan es sendiri di depan gang dekat rumah di Kauman.
Dia berjualan sejak Bulan Puasa lalu.
Secara tersirat, dari keterangan yang disampaikan Dinda pada Majelis Hakim, muncul kesan bahwa Sholeh punya kecenderungan lebih menyukai putri pertamanya yang berinisial R.
R berusia sekira satu tahun lebih tua dari mendiang Naura.
"Pernah Rahma saya omongi (omeli) karena suatu hal, lalu saya dimarahi suami. Setelah itu gantian dia ke kamar Naura, entah dia apakan, sampai nangis. Saya bilang Rahma dan Naura sama-sama anakmu. Jangan dibedakan," ungkap Dinda.
Dia menambahkan, saat Naura masih berusia sekitar satu bulan, Sholeh pernah melakukan tindakan yang membuatnya tak habis pikir.
"Saya pernah mengintip, anak saya Naura dibanting ke spring bed. Badannya diangkat, lalu dilepaskan begitu saja sampai jatuh ke spring bed. Saya lapor mertua, mertua tidak percaya," ucap dia.
Dinda juga mengaku sering menegur Sholeh yang kerap mengageti Naura sampai menangis.
"Pernah anaknya diam, dikagetin supaya nangis. Digebrak kasurnya. Sering seperti itu. Tapi kalau si anak sudah nangis dia sendiri yang budrek (senewen)," tutur dia.
Meski kerap melihat perilaku janggal Sholeh terhadap Naura, Dinda mengaku awalnya tidak percaya suaminya itu tega membunuh buah hatinya sendiri.
Dia betul-betul tidak menyangka suaminya tega membunuh Naura dengan cara sadis. (*)