Di bagian belakang truk mereka, wajah Ganjar terpampang dengan tulisan yang menarik perhatian. Misalnya 'Terimakasih Pak Ganjar, Berkatmu Pungli Minggat', 'Ganjar Musuh Koruptor, Pungli Bablas Angine', 'Terimaksih Pak Ganjar Sudah Berantas Pungli', dan lain sebagainya.
Ada juga sopir truk yang menuliskan dukungan pada suami Siti Atikoh itu. Seperti 'Karo Sing Putih, Emoh Ngalih', 'Tugiman si Tukang Gawe Nyaman', 'Aku Tak Pernah Abu-Abu untuk Pak Ganjar', 'Pantang Pulang Sebelum Ganjar Menang' dan lainnya.
Ganjar yang sedang berada di kantor menyempatkan diri untuk turun ke jalan dan menyapa ratusan sopir truk itu. Ia berkeliling sambil menikmati lukisan-lukisan unik di truk yang datang ke kantornya itu.
"Saya memang dekat dengan kawan-kawan sopir truk ini. Awalnya dulu ada sopir truk yang menggambar wajah saya, katanya dia senang karena berkat saya marah di jembatan timbang, pungli jadi hilang. Saya datangi dan ternyata komunitasnya besar sekali," ujarnya.
Komunikasi intens selalu dilakukan antara Ganjar dan komunitas truk itu. Sering juga, para sopir melaporkan jika ada pungli di jalan.
"Ya mudah-mudahan pemerintahan ini semakin baik khususnya di jalan, sehingga kawan-kawan sopir tidak terbebani dengan cost yang harus dikeluarkan karena pungli. Saya merasa tersanjung kawan-kawan main ke sini dan menunjukkan karya-karya terbaiknya," pungkasnya. (*)