Patahan ini secara visual nampak sebagai lembah sungai Kedungbener yang berarah utara-selatan dan melintas di sisi timur kota Kebumen.
Patahan ini ditengarai bertanggung jawab atas munculnya mata air panas dan sistem reservoir geotermal Alian.
3. Gempa Banyumas 15 Oktober 1852
Gempa yang terjadi pada tahun 1867 menjadi heboh karena luasnya dampak gempa yang terjadi: Cirebon, Pekalongan, Banyumas, Bagelen, Semarang, Yogyakarta dan Surakarta.
Dengan memperhatikan wilayah-wilayah yang terkena dampak cukup parah pusaran gempa diduga terjadi di pedalaman Jawa bagian tengah.
Gempa ini terjadi waktu dini hari pada masa itu, akibatnya gempa dahsyat tersebut menyebabkan kerusakan besar di banyak tempat tinggal, terutama di tempat tinggal Yogyakarta.
4. Gempa Banyumas 31 Juli 1853
5. Gempa Banyumas 31 Juli 1863
Terasa gempa cukup kuat yang mengguncang wilayah Banyumas, Cilacap dan Purwokerto. Tak diketahui berapa kekuatan gempa ini. Tak banyak informasi mengenai kejadian ini.
6. Gempa Banyumas 13 Agustus 1863
Pada 13 Agustus 1863 terjadi gempa dengan VI skala mercalli atau MMI—satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi—yang merusak pabrik gula.
7. Gempa Kabumen dan Banyumas 22 Maret 1871
Kemudian 27 Maret 1871 mengakibatkan bangunan pemerintah dan rumah rusak.
Lalu pada 14 Februari 1976, episenter di Purwokerto, M 5,6, yang dirasakan di Ajibarang, Kedungbanteng, Tegal, Brebes, Pekalongan, Magelang, dan Semarang.
8. Gempa Kebumen 1904
9. Gempa Cilacap dan Maos 9 September 1916.
Gempa ini terjadi malam hari sehingga menyebabkan ribuan rumah rusak dan puluhan orang meninggal dunia.
10. Gempa Banyumas 1 April 1920
11. Gempa 15 Mei 1923 di Maos, Cilacap dan sekitarnya.
Gempa ini masih cenderung lebih ringan dibanding dengan gempa Maos 1916.