TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Perkembangan pembangunan Embung Nglebok, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora lebih cepat dari perkiraan awal.
Hal ini dipicu karena Pemkab Blora berupaya menjawab persoalan banjir di wilayah tersebut.
Embung itu diharapkan bisa menjadi tempat penampungan air saat musim hujan sehingga meminimalisasi banjir.
Diketahui, pembangunan embung tersebut bakal selesai pada 10 Desember 2023.
Baca juga: Atasi Kekeringan, Alumni STPDN/ IPDN Salurkan 31 Tangki Air Bersih Untuk Sejumlah Desa di Blora
Baca juga: Polri Peduli Literasi, Polres Blora Distribusikan Buku di SDN 1 Nglangitan Tunjungan
Terlihat dari plang yang dipasang, pembangunan Embung Nglebok di Kecamatan Cepu itu menggunakan dana yang berasal dari APBD Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2023.
Total anggaran mencapai Rp 3,6 miliar.
Rinciannya, 1 hektare untuk luasan embung dan 1 hektare untuk bangunan di sekitar embung.
Rencananya embung itu dibangun dengan kedalaman 3 meter.
Kabid SDA DPUPR Kabupaten Blora, Surat mengatakan, seusai tanda tangan kontrak beberapa waktu lalu, proyek Embung Nglebok mulai dikerjakan oleh pemenang tender.
Dimulai sejak 21 Juli 2023 hingga 10 Desember 2023 atau 143 hari.
Sementara untuk pemeliharaan 360 hari.
‘’Ini tujuannya untuk menanggulangi banjir di kawasan Cepu dan menampung air saat musim penghujan datang."
"Biar jadi stok air juga,’’ ungkap Surat kepada Tribunjateng.com, Jumat (8/9/2023).
Baca juga: Polres Blora Mulai Gunakan Drone ETLE Tilang Pelanggar Lalu Lintas
Baca juga: BLK Blora Gelar Pelatihan Kerja Tahap IV, Ini Kata Dinperinnaker Blora
Surat menerangkan, perkembangan pembangunan embung tersebut mengalami percepatan dari prakiraan awal.
Pasalnya, per 6 September 2023, jika dilihat dari jadwal pembangunan seharusnya prosesnya 11,78 persen.