TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Warga Dukuh Linggojoyo, Desa Kalijoyo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, kesulitan air bersih.
Imbasnya warga harus merogok uang ekstra Rp 300 ribu per bulan untuk memperoleh air bersih.
Surip (50) warga dukuh setempat menceritakan kondisi tersebut sudah dialami 5 musim kemarau.
"Kemarau itu setiap tahunan, lima musim kemarau."
"Air selalu tidak ada ketika musim kemarau," kata Surip kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Sukseskan Program Bangga Kencana, Pemkot Pekalongan Serahkan Bantuan 18 Motor Dinas Bagi Penyuluh KB
Menurutnya, kondisi air di tempat itu tidak layak pakai.
Bahkan untuk sekadar mandi juga terpaksa menggunakan air sumur yang sudah dua bulan keruh.
"Air di sumur saya yang kedalaman 15 meter itu warnanya coklat, ada lumpurnya, dan keruh."
"Kalau digunakan minum sudah tidak bisa, hanya digunakan untuk MCK," ujarnya.
Kemudian, untuk kebutuhan sehari-hari seperti masak dan minum dia beli air galon.
"Saya itu, beli satu isi galon itu dua hari habis."
"Per galon Rp 20 ribu," imbuhnya.
Baca juga: Bupati Pekalongan Fadia : Optimis Pembangunan Tower Air Tuntaskan Kekeringan di Kaligawe Karangdadap
Upaya dari desa pun sudah dilakukan dengan mengusulkan Pamsimas pada musyawarah dusun.
Akan tetapi, usulan tersebut kalah dengan dusun yang lain.
"Tidak ada sumber mata air terdekat."