TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2023 diproyeksikan sebesar Rp 5,4 miliar. Perbahan APBD tersebut naik sebesar Rp 12,57 persen dibanding APBD 2023 sebesar Rp 4,9 triliun atau ada peningkatan sebesar Rp 607 miliar.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, peningkatan tersebut didasari optimisme dari program pemulihan ekonomi yang selama ini berjalan.
Peningkatan itu terdiri atas belanja operasi sebesar Rp 4,4 triliun, belanja modal Rp 1,2 triliun, dan belanja tak terduga Rp 10,29 miliar.
Proporsi pendapatan daerah masih didominasi sumber-sumber pendapatan yang diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan transfer dari pusat ke daerah.
"Pendapatan asli daerah (PAD) selalu diupayakan peningkatannya secara terus menerus, tersistematis dan terarah, mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk menciptakan kemandirian keuangan daerah," papar Ita, sapaan akrabnya, saat Rapat Paripurna tentang agenda pembicaraan TK I Raperda tentang Perubahan APBD 2023, Rabu (20/9/2023).
Ita menyebut, PAD pada anggaran perubahan ini ditargetkan sebesar Rp 2,88 triliun. Sedangkan pendapatan transfer Rp sebesar 2,55 triliun.
"Pendapatan transfer ini terdiri atas transfer pemerintah pusat dan transfer antar daerah," rincinya.
Dia mengatakan, prioritas Pemerintah Kota Semarang meliputi penanggulangan kemiskinan, akselerasi pengurangan stunting, dan menjaga daya beli masyarakat.
"Target kami angka kemiskinan tahun depan 0 persen. Begitu juga angka stunting tahun 2024 adalah 0 persen," sebutnya. (eyf)
Baca juga: DPRD Karanganyar Tolak Usulan Raperda Perluasan Toko Modern di Kawasan Wisata
Baca juga: Mas Aaf Dorong Adanya Penerbit-Penerbit Buku Terkenal Berinvestasi ke Kota Pekalongan
Baca juga: Bandel ! Tempat Karaoke Nevada Music Dirazia Polres Kudus
Baca juga: Ketua DPRD Blora Sebut APBD Perubahan 2023 Tidak Molor : Batas Akhirnya, Akhir September