Siswa Bacok Guru di Demak

Kondisi Terkini Guru MA Yasua Demak Korban Pembacokan Siswa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru MA Yasua Demak dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang. Kondisinya membaik setelah mengalami pembacokan yang dilakukan siswanya sendiri.

Kasat Reskrim menjelaskan bahwa pelaku juga menjadi tulang punggung keluarganya.

"Pelaku dalam kesehariannya pada malam hari membantu keluarga berjualan nasi goreng.

Sejumlah personel Resmob dan Satreskrim Polres Demak berhasil menangkap pelaku pembacokan guru MA Yasua Demak. (istimewa)
Membantu tenaga," ungkapnya dalam konferensi pers di Pendopo Polres Demak.

Saat ini, pelaku telah merasa sangat menyesal atas tindakannya.

PENANGKAPAN PELAKU - Suasana Resmob dan Satreskrim Polres Demak berhasil menangkap pelaku pembacokan. (TRIBUNJATENG/IST.)

"Bersangkutan merasa bersalah," kata Kasat Reskrim.

Kasat Reskrim Polres Demak juga menegaskan bahwa pelaku melakukan aksi pembacokan kepada gurunya dalam keadaan sadar dan tidak terpengaruh oleh obat-obatan terlarang atau alkohol.

"Tidak ada, masih dalam keadaan sadar," tegasnya.

Sementara itu, Kepala MA Yasua, Masrukin, menggambarkan pelaku sebagai siswa yang pendiam dan sering absen dari sekolah.

"Anaknya memang pendiam tapi juga sering membolos sekolah," kata Masrukin.

Masrukin juga menjelaskan bahwa pelaku pernah tinggal kelas, dan saat ini, untuk naik ke kelas XI, pelaku harus memenuhi syarat dengan menyelesaikan tugas tambahan untuk meningkatkan nilai yang kurang.

Kasus ini menyoroti pentingnya pemantauan terhadap perilaku siswa di sekolah dan pemberian dukungan saat mereka menghadapi masalah yang mungkin memengaruhi perilaku mereka.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Ini Cirinya

Sebilah celurit dan beberapa seragam sekolah menjadi barang bukti kasus siswa membacok guru MA Yasua Demak. (istimewa)

Ungkapan Kekecewaan

Siswa pembacok guru Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (Yasua), Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak mengungkapkan kekecewaannya.

Ungkapan itu disuarakan sang siswa berinisial MAR di hadapan polisi, sesaat setelah penangkapannya di wilayah Grobogan.

Dalam video yang beredar, tampak beberapa anggota kepolisian menginterogasi MAR di dalam mobil.

Halaman
1234

Berita Terkini