Berita Viral

Kisah DA Bocah Tuna Wicara Berjumpa Lagi Ayahnya Setelah 8 Tahun Berpisah, Seharian Jadi Pengamen

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan bapak dengan anak jalanan yang mengalami tuna wicara, sudah lama tidak bertemu dan dirawat oleh seorang penjual bubur asal Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Nasib DA, bocah 15 tahun tuna wicara kini sudah tak lagi hidup di jalanan.

Awalnya dia ditemukan hidung menggelandang di Kompleks Pasar Mahbang Sragen hingga akhirnya sedikit terurus seusai bertemu pasutri penjual bubur di pasar tersebut.

Kisah seorang penjual bubur di Pasar Mahbang Sragen merawat bocah 15 tahun tuna wicara membuat haru.

Meskipun hanya sebentar, Saroh dan Latip, penjual bubur tersebut sudah menganggap DA adalah anak kandungnya.

DA kala itu dijumpainya saat sedang kebingungan di kompleks pasar.

Saat ditemui, ternyata dia mengalami kesulitan berkomunikasi.

Baca juga: Viral Curhatan Juni Pedagang Buah di Sragen, Ditarik Iuran PSN Rp 150 Ribu, Ngakunya Pegawai Dinas

Dia kini telah dijemput oleh ayah kandungnya, yang telah berpisah dengan DA selama 8 tahun lamanya.

Sebelum di Sragen, bocah tersebut berada di Lampung bersama neneknya dan entah bagaimana asal muasalnya hingga DA sampai berada di Sragen.

Kini DA (15) tidak lagi hidup menggelandang di Pasar Mahbang, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Dia sudah bertemu dengan ayahnya. 

Bertemunya DA dengan ayahnya ini tidak luput dari campur tangan penjual bubur asal Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Sebelumnya DA selama 8 tahun tidak bertemu dengan ayahnya karena ikut neneknya di Lampung. 

Entah apa yang terjadi dia bisa sampai di Sragen. 

Selama hidup di Pasar Mahbang, Kecamatan Sambungmacan, DA dirawat oleh penjual bubur Saroh (34) dan suaminya Latip (41). 

Keduanya dengan ikhlas merawat seorang anak jalanan berkebutuhan khusus, yakni tuna wicara.

Halaman
1234

Berita Terkini