TRIBUNJATENG.COM - EN (24), mahasiswi Udinus Semarang yang jasadnya ditemukan di kamar kos meninggalkan sejumlah surat wasiat.
Surat ditujukan kepada orang-orang tersayangnya.
Diduga EN mengakhiri hidup karena terjerat pinjol.
Namun EN sendiri meminta agar keluarga mengiklaskan kematiannya.
Baca juga: Warga Semarang Masak Mi Instan Pakai Panas Matahari, Butuh Berapa Lama?
Baca juga: Hari Itu Pak Udin Berangkat Kerja Tanpa Makan, Sudah Sepekan Gordennya Belum Ada yang Terjual
Mahasiswi berinisial EN (24) tersebut tewas di kamar kosnya di Kelurahan Bulusan, Tembalang, Semarang, Rabu (11/10/2023).
Jasadnya pertama kali ditemukan oleh teman pria yang diduga kekasihnya, Alfarizy Akbar (23).
Saat itu Alfarizy Akbar datang ke kosan korban sekitar pukul 20.30 WIB.
Ia mengetuk kamar EN namun tak ada jawaban.
Alfarizy Akbar lalu menghubungi pemilik kos untuk meminta kunci.
Saat dibuka, ternyata EN sudah meninggal dalam posisi telentang.
Diduga korban mengakhiri hidupnya secara sengaja karena tidak ada tanda-tanda penganiayaan.
Sebelum meninggal, ternyata EN menulis beberapa surat yang ditujukan untuk beberapa orang.
Satu di antaranya untuk sang kekasih.
Dalam surat itu, EN meminta sang kekasih untuk hidup baru dan bahagian
“Sayangku gausah pusing yah